Jakarta, CNN Indonesia -- Kemampuan melihat penyidik Komisi Pemberantas Korupsi Novel Baswedan mulai membaik, namun masih di bawah 50 persen. Pada pagi ini, Novel dipindahkan ke rumah sakit di Singapura untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
Dokter di rumah sakit tempat Novel berobat, Jakarta Eye Center, mengklaim kondisi Novel mengalami perbaikan signifikan dibandingkan Selasa kemarin.
“Kalau dalam angka, kemarin malam penglihatan mata kanan hanya 10 persen, kiri 5 persen. Sekarang sudah hampir 30 persen. Meningkatnya tiga kali lipat,” kata dokter Jakarta Eye Center Johan A. Hutauruk, Rabu (14/4)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johan mengatakan pengobatan ke Singapura atas permintaan keluarga.
“Pengobatan ke Singapura ini untuk mengakomodir keinginan keluarga. Sehingga kami dari dokter ikut mendukung saja,” kata dia.
Dengan kondisi Novel yang makin membaik, dia menyatakan harapannya perawatan di Singapura tak memerlukan waktu lama dan segera kembali ke tanah air dalam kondisi makin membaik.
Novel tampak dipindahkan dengan ambulans sekitar pukul 09.30 WIB dengan ditemani beberapa tim medis. Mereka mengejar pesawat sekitar pukul 11.30 WIB di bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal pada Selasa (11/4) subuh. Dia awalnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kemudian pada Selasa siang dipindahkan ke Jakarta Eye Centre, Menteng, Jakarta Pusat.
 Novel Baswedan. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) |
Sebelumnya Anies Baswedan, sepupu penyidik KPK Novel, mengatakan kemungkinan air keras terkena bagian kornea mata Novel.
"Kemungkinan korneanya kena, tapi harus dipastikan. Tadi sudah dibersihkan cairan kimianya, tapi tetap harus ada operasi," kata Anies di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Terkait hal itu, spesialis mata dr. Gitalisa Andayani mengatakan bahan kimia (asam, basa atau termal) bisa menyebabkan trauma kimia bila kontak dengan mata. Yang paling dikhawatirkan adalah trauma pada kornea, yang merupakan organ optik. Kalau kornea keruh, pandangan terhalang, bisa terjadi erosi, kekeruhan, dan risiko infeksi kornea.
"Kalau kornea keruh permanen bisa menyebabkan kebutaan, dan oleh karenanya perlu cangkok kornea," ungkap Dr. Gitalisa, spesialis mata dari RSCM, dan juga Humas Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) saat dihubungi di Jakarta, pada Selasa (11/4).