Tito Sesalkan Penembakan Polisi ke Warga di Lubuklinggau

CNN Indonesia
Rabu, 19 Apr 2017 21:33 WIB
Kapolri menyebut banyak polisi harus kembali dididik tentang pengambilan diskresi. Kebijakan kepolisian tak boleh korbankan nyawa warga sipil.
Kapolri menyebut banyak polisi harus kembali dididik tentang pengambilan diskresi. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyesalkan penembakan terhadap warga sipil yang dilakukan personel kepolisian di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Ia berjanji mengevaluasi standar operasional prosedur kepolisian untuk mencegah berulangnya tindakan polisi yang menghilangkan nyawa masyarakat.

Tito menduga peristiwa di Lubuklinggau terjadi karena polisi salah menilai potensi ancaman. Mengira pengemudi dan penumpang di dalam mobil Honda City merupakan pelaku kejahatan, polisi mengejar dan meletuskan sejata api.

"Saya menyesalkan peristiwa itu. Mungkin ada tindakan diskresi yang mungkin belum tepat," kata Tito di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Rabu (19/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito berjanji memperbaiki SOP pengambilan diskresi oleh anggota kepolisian. Tito juga akan menginstruksikan pendidikan ulang bagi para perwira kepolisian terkait pengambilan diskresi.

"Mereka perlu lebih banyak lagi dilatih di lembaga pendidikan dan di lapangan saat bertugas, coaching clinic, dibuat skenario sebanyak-banyaknya," ujar Tito.

"Mereka juga perlu dilatih untuk menilai peristiwa dan mengambil tindakan yang tepat agar tidak terjadi tindakan yang berlebihan atau tindakan yang kurang tepat," tuturnya.
Lebih dari itu, Tito menyebut kejadian yang menyebabkan satu warga sipil tewas itu menunjukkan pentingnya kedewasaan dan intelegensia polisi dalam mengambil diskresi.

Menurut Tito, anggota kepolisian harus mampu menilai secara subjektif situasi lapangan sebelum mengambil tindakan.

Peristiwa penembakan di Lubuklinggau berawal dari  razia polisi terkait pencurian kendaraan.

Dalam razia itu mobil sedan Honda City hitam bernomor polisi BG 1488 ON yang berisikan delapan warga sipil melintas dari arah Mesat Seni menuju Bandara Silampari.
Menurut versi Polda Sulawesi Selatan, ketika hendak diberhentikan, mobil tersebut tak mau berhenti dan justru berupaya menabrak polisi yang sedang melakukan razia.

Polisi lantas mengejar dan melepas tembakan. Ketika mobil berhenti, satu penumpang tewas sementara sisanya mengalami luka serius.

Hingga berita ini diturunkan, Polda Sumatera Selatan masih memeriksa anggota mereka yang menembak mobil Honda City tersebut. Tito berkata, jika terbukti melakukan kesalahan atau tindakan yang berlebihan, para polisi itu diancam sanksi internal dan pidana umum.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER