Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga besar korban penembakan polisi Lubuklinggau meminta pelaku dipecat dari kepolisan dan dihukum berat. Keluarga tak habis pikir bagaimana polisi bisa sebrutal itu menembaki mobil mili warga sipil.
Suami korban tewas Surini, Kaswan mengatakan, jika memang polisi menduga ada pelanggaran pidana, mengapa tembakan diarahkan secara acak ke dalam mobil.
"Kalau sopirnya (diduga) pelaku kejahatan, mengapa harus menembak ke arah isteri, anak dan cucu saya. Kami orang kecil, kami tidak tahu lagi harus berbuat. Kami minta pelakunya dipecat dan dihukum berat," kata Kaswan, Rabu (19/4) di rumah duka Dusun IV Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan
Antara, saat kejadian, Surini ada di dalam mobil Honda City dengan nomor polisi BG1488ON yang dikemudikan oleh Diki. Di dalam mobil tersebut juga ada tiga anak Kaswan: Dewi (35), Indra (33) dan Novianti (30), serta cucu Kaswan yang baru berusia 2 tahun, Genta.
Empat orang penumpang ini bersama sopir menderita luka tembak dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Menurut Kaswan, keluarganya itu saat kejadian hendak menghadiri acara di Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas.
Kapolres Kota Lubuklinggau, Ajun Komisaris Besar Hajat Mabrur Bujangga menyatakan sudah sudah memerintahkan jajarannya untuk mengusut secara tuntas kasus ini.
"Sudah ada satu anggota Polres Lubuklinggau dari satuan shabara berpangkat brigadir yang diperiksa dalam kasus ini. Selain itu Polda Sumsel juga sudah memback-up kasus ini sehingga bisa mengungkap kejadian tersebut," katanya.
Dalam kunjungan ke rumah duka, Hajat Mabrur berjanji akan menanggung biaya pengobatan oleh anak buahnya itu.
Penembakan berawal dari kegiatan razia gabungan yang digelar Polres Kota Lubuklinggau di Jalan Lingkar Selatan tepatnya di depan SMAN 5 Lubuklinggau kemarin.
Sekitar pukul 11.30 WIB mobil yang ditumpangi korban melintas. Kendaraan ini tidak berhenti saat dihentikan. Petugas kemudian mengejar dan menembaki mobil tersebut.
Belakangan diketahui sopir nekat menerabas razia petugas karena takut. Sopir tidak punya surat izin mengemudi dan pajak kendaraan juga sudah melewati batas waktu.