Warga Manggarai Sebut KAI Tak Bakal Hanya Gusur 11 Rumah

CNN Indonesia
Kamis, 27 Apr 2017 15:49 WIB
Warga Manggarai menduga PT KAI tak akan berhenti menyetop rencana penggusuran demi pembangunan jalur kereta api, meski saat ini ditunda.
Warga Manggarai menduga PT KAI tak akan berhenti menyetop rencana penggusuran demi pembangunan jalur kereta api, meski saat ini ditunda. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga RW 12 Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, tak tenang meski rencana penggusuran oleh PT KAI ditunda. Masyarakat menilai PT KAI arogan, dan menduga tak akan berhenti menyetop rencana penggusuran demi pembangunan jalur kereta api.

Salah satu warga RT 2, Suhendi mengatakan, masyarakat dibayangi ketakutan bahwa PT KAI tidak hanya akan menertibkan 11 rumah, tapi juga seluruh rumah yang berdiri di dekat perlintasan kereta api Stasiun Manggarai.

"Kami tahu arogansi KAI, kalau 11 ini digusur yang lain pasti akan kena juga," ujar Suhendi saat ditemui di depan rumahnya, Kamis (27/4).

Saat ini PT KAI memang berencana menertibkan 11 rumah di RW 12. Wilayah itu akan dijadikan lokasi pembangunan proyek jalur kereta api Bandara Soekarno-Hatta-Manggarai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 11 rumah tersebut, lima rumah berasal dari RT 1 dan enam sisanya di RT 2. Namun masyarakat menduga, rumah yang akan digusur nantinya akan lebih dari itu.

Suhendi mengatakan, saat 11 rumah itu digusur, PT KAI akan melanjutkan penggusuran sampai bangunan di sekitarnya rata dengan tanah.

"Saya yakin nanti semuanya akan dibongkar, bisa banyak sekali ini yang dibongkar," kata Suhendi.
Karena itu, masyarakat bersepakat untuk mengontrol dan menjaga wilayah mereka selama 24 jam demi memastikan tak ada tindakan penertiban mendadak di sana.

Suhendi dan yang lain tak mempersoalkan ronda bergilir itu untuk memperjuangkan rumah yang sudah mereka tinggali selama lebih dari 50 tahun. "Kami ini waspada karena tahu arogansi KAI, makanya kami siaga 24 jam," ujarnya.

Sementara itu Kepala Daerah Operasi I DKI Jakarta John Roberto menampik anggapan bahwa penertiban akan dilakukan terhadap lebih dari 11 rumah warga.

Dia memastikan hanya ada 11 kepala keluarga yang diminta mengosongkan rumahnya karena akan dijadikan tempat pembangunan rel kereta api dan tak akan ada rumah lain yang akan digusur.

"Ini bukan masalah penggusuran, tapi ada 11 kepala keluarga yang ditertibkan agar bisa digunakan untuk track layang," ujar John di Stasiun Gambir.
Penggusuran yang dijadwalkan akan dilakukan pada Rabu (26/4) lalu ditunda.

Sertifikat Sah KAI

Terpisah, PT Kereta Api Indonesia berkukuh bahwa tanah di RW 12 Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, adalah milik perseroan dan bisa digunakan untuk pengembangan kereta api.  BUMN itu pun mengklaim sertifikat yang sah untuk dijadikan alat bukti ke masyarakat.

Kepala Daerah Operasi I DKI Jakarta John Roberto mengatakan dalam sertifikat yang dimiliki PT KAI tertera bahwa berkas tersebut akan tetap berlaku selama digunakan untuk kegiatan dinas.

Kegiatan yang dimaksud adalah pembangunan jalur baru untuk mengakomodasi kereta rel listrik tujuan Bogor dan sebaliknya.

"Hak berlaku selama dipergunakan untuk kepentingan dinas," ujar John saat menggelar jumpa pers di Stasiun Gambir, Kamis (27/4).

Setelah John membeberkan hal itu, kepala biro humas Daop I DKI Jakarta Suprapto memperlihatkan bukti sertifikat yang dipegang oleh PT KAI. Dalam berkas tersebut memang tertera bahwa tanah di Manggarai menjadi hak PT KAI selama dipergunakan untuk kepentingan dinas.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER