Polisi akan Periksa Dokter yang Buat Visum Novel Baswedan

CNN Indonesia
Selasa, 02 Mei 2017 20:22 WIB
Pemeriksaan terhadap dokter itu bagian dari pengumpulan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras kepada Novel.
Novel Baswedan kini masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Singapura. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi berencana memeriksa dokter yang mengeluarkan hasil visum et repertum terkait luka yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, pemeriksaan terhadap dokter tersebut merupakan bagian dari pengumpulan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras kepada Novel.

"Nanti biar kami tahu sakitnya seperti apa. Kemudian di sebelah mana. Itu nanti akan kami kroscek kembali dengan keterangan saksi," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/5).
Argo mengatakan pelaku penyiraman kepada Novel masih didalami. Sebanyak 19 saksi telah dimintai keterangan termasuk analisa kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara berdasarkan hasil uji laboratorium forensik, air keras yang disiram ke wajah Novel mengandung asam sulfat (H2SO4).

Sebelumya, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan, penyidik Polres Jakarta Utara dibantu Polda Metro Jaya dan Bareskirm Polri tengah melakukan investigasi dan segera mengungkap hasil penyidikan kasus Novel. Menurutnya, penyidikan itu mulai menemukan titik terang.

"Sudah ada titik terang. Saya sudah berkali-kali mengatakan bahwa investigasi, selidiki, ungkap secepatnya," kata Syafruddin pekan lalu.
Namun, ia enggan menjelaskan hasil investigasi tersebut. Wewenang itu menurutnya ada di tangan Polda Metro Jaya.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan, pelaku penyiraman terhadap Novel cukup profesional. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku sudah menggambar sedetail mungkin lokasi melarikan diri agar tidak terekam kamera CCTV.

Beberapa hari lalu, dua orang yang diduga terlibat penyiraman Novel sempat ditahan, namun dilepaskan kembali karena tidak ditemukan bukti yang kuat atas keterlibatan mereka. Ternyata, keduanya merupakan pegawai penyedia jasa kredit atau leasing yang direkrut polisi sebagai mata-mata.
Novel kini masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Singapura. Untuk luka yang dialaminya, ia telah menerima sejumlah tindakan medis yakni pemeriksaan tekanan mata, analisis langsung terhadap dua bola mata, dan memberikan cairan kimia untuk mengetahui kondisi mata melalui indikator warna.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER