Jakarta, CNN Indonesia -- Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya Ajun Komisari Besar Hendy F Kurniawan mengatakan, lubang kaca jendela di rumah Politikus Partai Keadilan Sejahtera Jazuli Juwaini diduga bekas tembakan peluru salah sasaran. Karena itu kesimpulan awal kejadian itu bukan bentuk teror.
"Kemungkinan pelaku tidak tahu atau tidak sengaja, membidik burung di pohon dan tidak prediksi arah peluru," kata Hendy di Jakarta, Jumat (5/5).
Hendy mengatakan, indikasi itu didapat dari pola tembakan dan bekas goresan pada dinding kamar setelah menembus kaca rumah. Meski demikian, proyektil dan sisa mesiu belum ditemukan polisi saat olah TKP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari lubang pada kaca, dan luka pada dinding di bagian sebelah dalam kamar, dipastikan akibat dari tembakan," ucapnya.
Hendy mengatakan, arah tembakan diprediksi berasal dari jalan sisi kanan rumah Jazuli. Ukuran lubang bekas tembakan sekitar lima milimeter.
Dari pola bekas tembakan, peluru masuk mengenai kaca secara mendatar. Kemungkinan, kata Hendy, peluru ditembakan dari arah bawah dan melengkung turun usai mengenai kaca.
"Karena menabrak kaca sehingga kecepatan berkurang, hanya sedikit melukai tembok, dan kemungkinan jatuh di atas tempat tidur," ujarnya.
Hanya saja, kata Hendry, proyektil tidak ditemukan dan kemungkinan besar ikut hilang setelah keponakan Jazuli, Muhamad Syarifudin membersihkan serpihan kaca pada malam kejadian.
Analisa tersebut masih bersifat sementara dan bisa berubah berdasarkan temuan olah TKP dan analisa laboratorium forensik Mabes Polri.
"Tentunya akan terus kami lakukan penyelidikan untuk membuktikan analisa tersebut," katanya.
 Puslabfor Mabes Polri melakukan olah TKP di rumah Jazuli, Ciputat. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal) |
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono sebelumnya mengatakan, hingga kini proyektil maupun mesiu belum ditemukan. Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri telah melakukan olah TKP di rumah Jazuli. Delapan orang saksi juga telah diperiksa.
"Ini kan masih menganalisa apakah itu senjata api atau bukan," kata Argo di kantornya, Jakarta.
Argo menjelaskan, pada olah TKP itu, penyidik mencari tahu posisi sudut benda yang diduga peluru hingga menembus kaca. Selain itu, polisi juga menelusuri letak pecahan kaca, gerakan parabola mesiu, juga jarak penembakan.
Lantaran belum menemukan proyektil dan mesiu, Argo mengatakan, penyidik juga belum menyimpulkan motif dari dugaan penembakan di rumah Jazuli.
Kaca rumah Jazuli diduga ditembak oleh orang tak dikenal pada Selasa (2/5). Jazuli menyebut, arah tembakan menyasar ke kamar anaknya. Namun, saat kejadian kamar tersebut dalam keadaan kosong.
Keponakan Jazuli, Muhamad Syarifudin, yang tidur di kamar itu malam saat kejadian mengetahui ada sepihan pecahan kaca. Tak mengira lebih jauh, dia segera membersihkannya tanpa kecurigaan apapun.
Keesokan harinya, Syarifudin dan kakaknya, Siti Nurseha baru menyadari kaca jendela kamarnya berlubang. Mereka menceritakan hal itu ke istri Jazuli, Latifah, yang berada di rumah.
Pada Rabu (3/5) malam, Latifah meminta Maryadi, sahabat Jazuli yang tinggal dekat rumah, untuk melapor kejadian tersebut ke Polsek Ciputat. Sementara Jazuli sedang di luar negeri saat kejadian.
Saat ditemui di rumah tersebut, Jari, petugas keamanan yang berjaga saat itu tidak mendengar bunyi tembakan. Dia justru mengetahui ketika pembantu rumah tangga membersihkan serpihan pecahan kaca tersebut.