Sepuluh Pentolan GNPF MUI Bertemu Lima Perwakilan MA

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mei 2017 16:07 WIB
Para pimpinan GNPF MUI desak badan peradilan tertinggi di Indonesia menjatuhkan vonis berat pada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pada kasus penodaan agama.
Para pimpinan GNPF MUI desak badan peradilan tertinggi di Indonesia menjatuhkan vonis berat pada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama pada kasus penodaan agama. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepuluh tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) beraudiensi dengan lima perwakilan Mahkamah Agung, Jumat (5/5). Mereka mendesak badan peradilan tertinggi itu menjatuhkan vonis berat kepada terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pentolan GNPF MUI Kapitra Ampera menyebut perwakilan MA menjamin keputusan majelis hakim Pengadilan Jakarta Utara pada ksus itu akan didasarkan pada fakta persidangan dan nilai keadilan masyarakat.

"Itu yang direspons dan digaransi oleh MA," ujar Kapitra usai audiensi di gedung MA.
Kapitra menuturkan, organisasinya mendesak majelis hakim menolak intervensi seluruh pihak, termasuk petinggi pemerintahan, saat menjatuhkan vonis untuk Basuki alias Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GNPF MUI, kata Kapitra, menduga sejumlah pihak kini berupaya mempengaruhi hakim pada kasus yang menyeret Gubernur DKI Jakarta itu.

"Nanti kami lihat, putusan itu memenuhi rasa keadilan atau tidak. Vonis itu akan kami diskusikan," katanya.
Kapitra menyatakan, GNPF MUI tidak berwenang mencampuri perihal vonis hakim. Namun ia mendorong badan peradilan mencegah perkara penodaan agama terjadi di masa yang akan datang.

Selain Kapitra, perwakilan GNPF MUI lain yang turut masuk ke forum audiensi dengan MA adalah Didin Hafiduddin, Ahmad Doli Kurnia, Nasrulloh Nasution, dan Shobri Lubis.

Lima pentolan GNPF MUI lainnya adalah Ahmad Lutfi, Luthfi Hakim, Heri Aryanto, Nazar Haris, dan Bobby Herwibowo.

Sementara itu, Sekretaris MA Pudjo Harsoyo, Kabiro Hukum dan Humas MA Ridwan Mansyur, Kabiro Pengawasan MA Sunarto, panitera MA Made Rawa Aryawan, dan panitera muda pidana MA Suharto mewakili badan peradilan tertinggi di Indonesia itu.

Usai pertemuan yang berlangsung sekitar 60 menit itu, para pentolan GNPF MUI akan kembali ke Masjid Istiqlal bersama ratusan simpatisan yang menunggu mereka di depan gedung MA.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER