KPK Berterima Kasih ke Presiden Atas Biaya Pengobatan Novel

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mei 2017 23:15 WIB
Agus Rahardjo menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Agus Rahardjo menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo menyatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas bantuan biaya pengobatan penyidik KPK, Novel Baswedan, yang dirawat di Singapura lantaran disiram air keras.

Agus menyampaikan hal itu secara langsung saat bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Agus bertemu Jokowi, ditemani Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Basaria Panjaitan.

"Isi pertemuan, pertama ucapkan terima kasih untuk bantuannya kepada Novel Baswedan," kata Agus kepada CNNIndonesia.com, Jumat (5/5).

Menurut Agus, pertemuan hari ini dengan Jokowi merupakan inisiatif dari pihaknya. Dia berkata, lembaga antirasuah ini perlu melakukan koordinasi dengan Jokowi, selaku kepala negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun KPK itu independen, RI 1 sebagai kepala negara, KPK perlu selalu koordinasi," tuturnya.

KPK Minta Jokowi Perkuat UU Tipikor

Selain mengucapkan terima kasih, lanjut Agus, KPK banyak memberikan masukan kepada Jokowi. Salah satunya, masukan yang disampaikan kepada mantan gubernur DKI Jakarta itu, termasuk soal kontrak proyek pemerintah yang harus mencantumkan pajak 10 persen.

Masukan lainnya yang disampaikan pimpinan KPK adalah perihal penguatan Undang-Undang Nomor 31/1999 sebagaimana telah diubah Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Supaya gap-nya terhadap UNCAC mengecil terutama UU Korupsi di private sector, kebijakan di bea cukai, perbaikan pengawasan internal, dan di birokrasi," kata Agus.

Agus memastikan dalam pertemuan dengan Jokowi itu, pihaknya tak membicarakan kasus sama sekali. Baik soal rencana hak angket DPR, penanganan kasus korupsi e-KTP, maupun penanganan kasus korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia untuk Sjamsul Nursalim.

"Kita tidak bicarakan kasus," tegas Agus.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER