Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengunjungi terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Fadli sempat mendengar berbagai pandangan Baasyir tentang Indonesia, termasuk soal konstitusi dan dasar negara.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu mengatakan, ada beberapa pandangan Baasyir yang sependapat dengannya. Namun ada pula yang tidak sejalan dengan pemikiran Fadli. Namun ia tetap mendengarkannya sebagai bahan diskusi.
"Saya berdiskusi dan mendengarkan pandangan-pandangannya. Memang saya juga tidak sependapat dengan pandangan ustad Abu Bakar Baasyir tapi tentu mendengarkan sebagai bahan diskusi," kata Fadli, Rabu (10/5).
Dia menambahkan, ketika membahas dasar negara Pancasila dan undang-undang dasar, Baasyir memiliki pandangan yang berbeda dengannya. Meski demikian, Fadli tak menjelaskan secara detail soal itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira seperti yang kita ketahui pandangannya agak berbeda. Kita kan berada di NKRI dengan UUD dan pancasila. Beliau mempunyai pandangan yang agak berbeda," kata Fadli.
Dalam pertemuan tertutup itu, Fadli juga menerima curahan hati Baasyir terkait kondisi kesehatannya. Terpidana kasus terorisme itu sedang mengalami sakit gigi.
"Jadi apa yang kita dengar sakit tapi kelihatannya beliau dalam keadaan yang baik-baik saja, dalam keadaan sehat. Kecuali dia dalam kondisi sakit gigi, juga ada masalah dengan darah dan komplainnya juga soal kesehatan," kata Fadli.
Selain soal kesehatan, Fadli menyebut, Baasyir juga mempersoalkan jadwal kunjungan keluarga yang dianggap terlalu sedikit. Keluarga Baasyir hanya bisa membesuk saat momen hari raya.
"Jadi permintaannya itu supaya ada kunjungan dari keluarganya yang datang jauh dari Solo bisa bertemu atau ada kontak lah. Karena prosedur selama ini bertemu di ruang kaca," ujarnya.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebelumnya menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Baasyir pada 16 Juni 2011. Amir Jemaah Anshorud Tauhid atau JAT ini terbukti menjadi perencana dan penyandang dana bagi pelatihan kelompok bersenjata di pegunungan di Aceh pada 2010.
Baasyir sebelumnya menempati Lapas Nusakambangan, Cilacap. Kemudian Baasyir dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur, pada pertengahan April tahun lalu dengan menempati blok khusus D1.
Di blok tersebut, Baasyir menempati ruang tahanan berdua bersama Muhammad Nasir salah seorang terpidana terorisme lainnya.
Salah satu alasan pemindahan Baasyir ke Lapas Gunung Sindur atas dasar kemanusiaan karena kondisi kesehatan. Lokasi lapas juga dekat dengan rumah sakit internasional yang memiliki peralatan medis yang lengkap.