Semarang, CNN Indonesia -- Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa pelaku pembuat dan penempel poster “Garudaku Kafir” adalah mahasiswa kampus tersebut. Rektor UNDIP Yos Johan Utama menyatakan, pelaku pembuat poster tersebut berjumlah lima orang.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan Rektorat Undip, kelima mahasiswa tersebut sengaja mendesain poster “Garudaku Kafir” untuk membuat orang penasaran.
“Dalam pengakuannya, mereka sengaja mendesain poster untuk membuat orang yang melihat penasaran dan datang ke acara diskusi kecil yang akan mereka selenggarakan, 20 Mei 2017,” kata Yos kepada CNNIndonesia.com di Semarang, Jumat (19/5).
Yos menjelaskan, kelima mahasiswa itu dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Dalam penyelidikan, Rektorat memeriksa sejumlah aktivis organisasi, mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun Senat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diskusi yang akan diselenggarakan kelima mahasiswa itu sedianya dilakukan tanggal 20 Mei 2017 di depan Gedung A FISIP UNDIP pukul 15.00 WIB, seperti yang tertera di poster.
Atas tindakan tersebut, Civitas Akademika Undip akan melakukan sidang internal untuk memberi sanksi terhadap kelima mahasiswa pembuat poster. Sanksi akan diberikan sendiri, tidak menutup kemungkinan mengarah pada pemecatan.
“Kami akan beri sanksi tegas karena dilakukan ilegal, tanpa persetujuan Fakultas dan Akademik. Apalagi mengandung unsur pelecehan lambang negara Garuda Pancasila. Bisa jadi sanksi berat sampai pemecatan", ujar Yos.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah mahasiswa FISIP Undip dikejutkan dengan poster bergambar burung Garuda dengan warna blok merah dan bertuliskan “Garudaku Kafir”, 17 Mei lalu. Poster itu tertempel di majalah dinding kampus.
Pada bagian bawah poster, terdapat tulisan "Depan Gedung A Fisip Undip Sabtu 20 Mei 2017 jam 15.00 WIB". Foto poster kemudian diunggah di media sosial dan menuai kecaman berbagai pihak karena dianggap melecehkan simbol negara.