Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Tuntas Bom Kampung Melayu

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2017 10:06 WIB
Presiden Joko Widodo memerintahkan kepolisian untuk mengejar sampai ke akar-akarnya jaringan pelaku serangan bom bunuh diri.
Presiden Joko Widodo meminta kepolisian untuk mengusut tuntas aksi teror. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Joko Widodo memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengusut tuntas jaringan pelaku serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu. Jokowi yang saat ini berada di Solo, menerima laporan langsung soal serangan teror itu kemarin malam.

"Saya perintahkan mengejar sampai ke akar-akarnya. Karena kita tahu korban yang ada ini sudah keterlaluan," ujar Jokowi di Solo, Kamis (25/5).

Jokowi menyatakan turut berduka mendalam terhadap korban jiwa dan korban luka ledakan itu. Korban mulai dari sopir ojek, sopir angkot, penjual lapak kelontong, bahkan polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan perkembangan terakhir, tiga anggota Polri meninggal dunia akibat serangan yaitu Ridho Setiawan, Taufan Tsunami, dan Imam Gilang Adinata. Ketiganya meninggal dunia ketika mengawal pawai obor jelang Ramadan di sekitar Terminal Kampung Melayu.

Selain itu, ledakan juga menewaskan dua orang pelaku. Sementara jumlah korban luka mencapai 10 orang, di antaranya lima orang anggota polisi dan lima warga sipil.

Namun, Jokowi mengimbau warga Jakarta bahkan seluruh masyarakat Indonesia tetap tenang, sejuk, dan menjaga persatuan.

"Hari-hai ini kita umat Muslim sedang mempersiapkan diri masuk Bulan Ramadan untuk menjalankan ibadah puasa," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Saat kejadian hingga kini, Jokowi berada di Solo untuk kunjungan kerja. Namun, Kepala Staf Presiden Teten Masduki telah mendatangi korban bom di RS Premier Jatinegara kemarin malam.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Martinus Sitompul menyatakan serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu diduga dilakukan kelompok teror ISIS. Dugaan berawal dari pola serangan yang hampir sama dengan beberapa peristiwa lain di dunia.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER