Andi Narogong Bantah Pernah Bahas e-KTP Bersama Setya Novanto

CNN Indonesia
Senin, 29 Mei 2017 13:31 WIB
Andi Narogong mengaku awal pertemuannya dengan Setya Novanto pada 2009 terkait dengan pengadaan kaos dan atribut kampanye.
Andi Narogong membantah pernah membahas proyek e-KTP dengan Setya Novanto. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong membantah pernah membahas proyek pengadaan KTP Elektronik dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto. Andi mengaku awal perkenalannya dengan Setya pada tahun 2009 karena urusan bisnis pengadaan kaos dan atribut kampanye pada tahun 2009. 

Hal ini diungkapkan Andi saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (29/5). 

"Saya dikenalkan Setya Novanto oleh orang yang datang ke kantor saya. Namanya Herman, tapi saya lupa sebagai apa. Dia bilang partai Golkar sedang butuh atribut kampanye," ujar Andi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi kemudian menemui Setya di kafe Tee Box, Jakarta untuk membicarakan kaos partai untuk kepentingan kampanye saat itu. Ia menegaskan bahwa pertemuan dengan Setya hanya dilakukan di Tee Box. 
Andi pun menampik pertemuan di Hotel Gran Melia maupun rumah dan kantor Setya untuk membicarakan proyek e-KTP saat disinggung jaksa penuntut umum. 

"Pernah antar Paulus Tanos ke kantor Setya Novanto di SCBD?" tanya jaksa Abdul. 

"Tidak pernah," jawab Andi. 

Meski demikian, Andi mengaku kerap berkunjung ke gedung DPR untuk menawarkan atribut kampanye pada sejumlah anggota dewan. Ia mengaku hanya bertemu dengan mantan anggota Komisi II DPR Mustokoweni. 

"Saya bertemu Ibu Mustokoweni untuk urus atribut pilkada. Tidak pernah yang lain," ujarnya. 
Dalam persidangan April lalu, Setya mengaku mengenal pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong sejak tahun 2009. Perkenalan itu bermula ketika Andi tiba-tiba menawarkan bisnis jual-beli kaos. 

Ketua Umum Partai Golkar itu menolak tawaran bisnis karena harga yang ditawarkan Andi dinilai terlalu mahal. Beberapa waktu kemudian, kata Setya, Andi kembali menemuinya untuk menawarkan soal jual-beli kaos. 

Setya saat itu juga membantah adanya pertemuan dengan Andi di rumah maupun kantornya di Equity Building, SCBD. Pernyataan ini berbeda dengan keterangan pengusaha Paulus Tanos saat bersaksi dalam persidangan pekan lalu. 

Paulus membeberkan pertemuannya dengan Setya yang dilakukan di rumah dan kantor pimpinan Partai Golkar itu di kawasan SCBD, Jakarta, bersama Andi. Dalam pertemuan di kantor Setya, Paulus mengaku hanya mengenalkan diri dan menjelaskan pekerjaannya dalam proyek e-KTP. 
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER