Polisi Ringkus 28 Anggota Geng Motor

CNN Indonesia
Jumat, 02 Jun 2017 19:59 WIB
Kepolisian meringkus 28 anggota geng motor selama dua pekan terakhir, sekaligus menyita senjata tajam yang mereka gunakan saat beraksi.
Kepolisian meringkus 28 anggota geng motor selama dua pekan terakhir, sekaligus menyita senjata tajam yang mereka gunakan saat beraksi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metro Jaya meringkus 28 anggota geng motor selama dua pekan terakhir.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan, 28 anggota geng motor tersebut diringkus di sejumlah lokasi berbeda. Sebanyak tiga di antaranya adalah anggota geng motor yang menamakan diri Jembatan Mampang alias Jepang.

"Pelaku berandalan motor 28 orang, memang menjadi perhatian bersama, karena perilaku atau perbuatannya yang cukup meresahkan masyarakat, kami sudah melakukan langkah-langkah represif," kata Iriawan di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (2/6).
Menurutnya, sejumlah pelaku yang ditangkap mengaku melakukan tindak kejahatan terhadap pengendara kendaraan bermotor lain untuk mendapatkan pengakuan dari rekan satu gengnya. Anggota yang rata-rata masih remaja, bisa melukai pengendara kendaraan bermotor lain akan disegani dan diangkat menjadi pemimpin geng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pedang, celurit, anak panah hingga stik golf ikut disitas polisi sebagai barang bukti. Dari pedang, celurit, anak panah hingga stik golf ikut disitas polisi sebagai barang bukti. (CNN Indonesia/Safir Makki)
"Mereka mencari jati diri, kalau bisa melukai itu pangkatnya tinggi, jadi naik. Sehingga mereka mengambil dan melukai," ucap jenderal polisi bintang dua itu.

Iriawan menyampaikan, dari tindak kejahatan yang dilakukan, pelaku bisa mendapatkan uang hingga jutaan rupiah, tergantung dari hasil rampasan pelaku.
"Mereka rata-rata dapat handphone atau motor, kalau dijual handphone bisa Rp500 sampai Rp1 juta, kalau sehari dapat empat itu bisa Rp4 juta, belum kalau motor," ujar Iriawan.

Lebih dari itu, Iriawan berpendapat tindakan para anggota geng motor ini terjadi karena kurangnya pengawasan orangtua. Dia pun meminta, orangtua memberikan perhatian dan mendampingi anaknya yang berusia remaja.

"Bagi orangtua kami imbau untuk bisa memonitor kegiatan anak-anaknya, memang ini banyak yang lepas dari pantauan orangtua, rata-rata mereka sudah beberapa orang berpisah antara ayah dan ibunya, sehingga mungkin tidak ada kasih sayang atau pantauan dari orang tua," ujarnya.

Iriawan menambahkan, dari tangan para anggota geng motor ini, polisi menyita sejumlah senjata tajam yang diduga digunakan para pelaku saat beraksi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER