Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Satuan Reserse Kriminal Jakarta Barat AKBP Andi Adnan mengatakan wajah perampok di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cengkareng, Jakarta Barat tidak terekam
Close Circuit Television (CCTV).
Hal itu diketahui setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian.
"Kami sudah memeriksa CCTV di SPBU. Tidak terlihat di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," kata Andi kepada CNNIndonesia.com di Jakarta, Jumat (9/6).
Andi menjelaskan, berdasarkan keterangan lima orang saksi di SPBU itu, pelaku berjumlah empat orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada empat orang pelaku dan mengendarai dua sepeda motor," ujarnya.
Menurut Andi, pelaku juga sudah menyiapkan strategi untuk melumpuhkan korban Davison Tantono.
Mobil korban, kata Andi diduga digembosi lebih dahulu sebelum masuk ke areal SPBU untuk memudahkan aksi pelaku.
"Kesimpulan kami begitu. Pelaku sudah mengemboskan ban mobil sebelumnya," kata Andi.
Davison, warga Pakulonan Barat, Tangerang tewas ditembak perampok saat keluar dari SPBU Cengkareng. Ia ditembak usai menambal ban mobil Toyota Innova miliknya sekitar pukul 13.00 WIB tadi.
Sebelum ditembak, pelaku terlebih dahulu merebut tas Davison yang berisi uang Rp300 juta.
Davison, kata Andi merupakan pemilik sebuah koperasi simpan pinjam.
Menurut keterangan salah seorang karyawan Davison, kata Andi, uang ratusan juta tersebut merupakan uang milik nasabah.
"Informasi dari karyawannya uang itu mau dikasih ke nasabah," kata Andi.
Andi menambahkan, jenazah Davison saat ini masih ada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diautopsi.