Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan menindakkanjuti kecurigaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan terkait dugaan pengaruh 'orang kuat' di kepolisian di insiden penyiraman air keras.
"Ada beberapa yang dicurigai pelaku, kami lakukan pemeriksan alibi yang ada di situ. Kami tunggu apakah ada bukti atau tidak," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/6).
Menurut Argo siapa pun yang terlibat dalam kasus ini akan diusut tuntas, termasuk oknum jenderal yang dicurigai Novel tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terpenting kami lakukan penyelidikan ya, potensi-potensi mana yang mengarah kesana," katanya.
Dalam wawancara dengan
Time pada Selasa (13/6), Novel menyebutkan insiden penyiraman air keras merupakan kejadian intimidasi keenam yang dia terima karena pekerjaannya.
Novel pun lantas mengungkap kecurigaannya atas dugaan keterlibatan orang berpengaruh di kepolisian dalam insiden penyiraman air keras.
“Saya sebenarnya telah menerima informasi bahwa seorang jenderal kepolisian—level tinggi dari jajaran kepolisian—terlibat. Awalnya, saya bilang itu informasi yang bisa jadi salah. Namun, kini sudah dua bulan lamanya dan kasus saya tak juga menemukan titik terang. Saya lantas bilang (kepada orang yang memberikan informasi), bahwa informasi itu bisa saja benar,” kata Novel Baswedan, seperti dikutip
Time, Selasa (13/6).
Hampir dua bulan kasus ini berjalan, teka teki siapa penyiram Novel belum juga menuai titik terang.
Sejumlah lembaga seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berencana membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus dugaan penyerangan penyidik KPK, Novel Baswedan. Tim tersebut dibentuk usai Komnas HAM menyelesaikan investigasi.
Belakangan, Ketua KPK Agus Raharjo merekomendasikan agar kasus tersebut dilimpahkan ke Mabes Polri dari Polda Metro Jaya.
Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal usai salat subuh di masjid dekat rumahnya di Jakarta Utara pada 11 April silam. Siraman air keras itu menyebabkan luka parah pada kedua mata Novel. Sejauh itu, belum satupun tersangka ditetapkan oleh polisi.