Penumpang & Pemburu Mudik Gratis Melimpah di Stasiun Senen

CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jun 2017 11:22 WIB
Stasiun Pasar Senen mulai dipadati pemudik sejak seminggu sebelum lebaran. Para pemudik itu cerita perjuangannya mendapatkan tiket sejak berbulan-bulan lalu.
Pasar Senen sudah dipadati pemudik, Sabtu (17/6). (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar seminggu jelang lebaran, pemudik dari Jakarta mulai memadati Stasiun Pasar Senen. Tempat tunggu di stasiun itu penuh dengan pemudik dan barang bawaan mereka. Terlihat banyak juga pemudik yang duduk di lantai lantaran tak dapat tempat duduk.

Ahmad Mujiono, salah satunya. Sejak pukul delapan pagi ia sudah datang ke Stasiun Senen istri dan seorang anaknya. Pria asal Madura ini tidak ingin terlambat, meski ia seharusnya baru berangkat menuju Surabaya pukul 13:00 WIB.

"Saya beli dua tiket tanggal 20 Maret lalu, satu tiket seharga Rp260.000. Saya rasa seminggu sebelum lebaran waktu yang tepat buat mudik, semakin dekat lebaran itu semakin padat dan tiket bisa habis," kata Ahmad kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

Perjalanan mudik Ahmad dan keluarganya belum selesai ketika sampai di Surabaya. Pria yang memiliki warung makan di Jakarta ini harus melanjutkan perjalanan ke Madura.

Ahmad mengatakan, ia biasanya menyewa mobil untuk menyeberang ke Madura dari Surabaya. Uang sebesar Rp500.000 harus ia keluarkan untuk sewa mobil tersebut.

"Dari Madura nanti saya balik ke Jakarta Sendiri. Anak saya baru berumur 20 bulan, mau ditinggal di kampung sama istri saya," kata Ahmad bercerita.
Tiket untuk kembali ke Jakarta sudah ia beli sejak April lalu. Tiket tertanggal 10 Juli itu didapatnya dengan harga Rp155.000.

Selain Ahmad, Kuswanto beserta keluarga juga mudik hari ini. Tapi ia tidak bersusah-susah membeli tiket di tanggal ini. Ia ikut mudik bersama yang diadakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Katanya, mudik bersama BUMN itu tak bisa pilih tanggal.

"Mau tak mau saya mudik hari ini, makanya saya cuti supaya bisa mudik hari ini," kata Kuswanto kepada CNNIndonesia.com di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6).

Namun mendaftar mudik gratis itu juga butuh perjuangan. Ia mengaku sudah mendaftar sejak April lalu. Situs pendaftaran sempat tidak bisa diakses lantaran pemudik lain berlomba-lomba untuk daftar. Setelah mencoba berkali-kali selama lima jam, ia akhirnya berhasil.

[Gambas:Video CNN]

Pria yang bekerja sebagai petugas keamanan di Jakarta ini tidak menyesal walau harus merelakan cuti untuk mudik. Setidaknya ia bisa menghemat biaya mudik sekitar Rp3 juta.

"Saya bertiga sama anak istri, kalau beli tiket sekali jalan ke Solo satu tiket sekitar Rp500.000. Kalau pulang pergi kan sudah habis Rp3 juta," kata Kuswanto.

Kuswanto melanjutkan, "Paling saya nanti keluar uang Rp500.00 untuk sewa mobil ke Wonogiri dan kembali ke Solo. Saya mudiknya ke Wonogiri."

Kuswanto termasuk ‘pemburu’ mudik gratis sejak tahun-tahun sebelumnya. Ini sudah mudik gratis ke-lima yang ia ikuti. Sebelumnya ia pernah ikut mudik gratis bersama salah satu produsen jamu, salah satu pasar swalayan dan kantor pos. Penghematannya lumayan.
Melawan Arus Mudik

Dari sekian banyak pemudik di Stasiun Pasar Senen, ada pula keluarga yang melawan arus mudik. Diana Sugiarto beserta keluarga, misalnya, yang malah berkunjung ke Jakarta.

"Kami asli Surabaya, datang ke Jakarta untuk main ke tempat kakak saya. Sampai setelah lebaran kami masih di Jakarta," kata Diana.

Diana mengaku memiliki lima kakak kandung yang sudah menetap di Jakarta. Mayoritas keluarganya sudah tinggal di Jakarta, sehingga tak ada lagi yang mudik ke Surabaya.
Meski melawan arus mudik, tiket yang Diana beli tidak jauh berbeda. Kurang lebih ia mengeluarkan uang sebesar Rp2 juta untuk tiga orang, pulang pergi Surabaya-Jakarta.

"Kami sudah beli tiket pulang-pergi dari Maret lalu. Kalau beli mendekati bulan puasa takut habis dan lebih mahal. Itu beli saat lagi promo," kata Diana.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER