Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Jakarta Barat menyatakan masih melakukan penyelidikan atas peristiwa penembakan dikantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Palmerah, Jakarta. Kepolisian belum berhasil mengantongi terduga pelaku penembakan tersebut.
Kepala Bagian Humas Polres Jakbar Komisiaris Purnomo mengatakan, Kepolisian saat ini masih meminta keterangan dari sejumlah saksi yang saat kejadian berada di lokasi.
"Masih lidik itu. Saksi-saksi masih kami mintai keterangan," ujar Purnomo kepada CNNIndonesia.com, Minggu (18/6).
Selain mengidentifikasi pelaku penmbakan, Purnomo menuturkan, Kepolisian juga masih menyelidik jenis proyektil peluru yang digunakan pelaku penembakan. Namun, ia enggan membeberkan proyektil itu karena belum menerima perkembangan dari unit yang menangani hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada Jumat (16/6), sejumlah oknum tak dikenal sempat mendatangi gedung dan mencopot atribut-atribut milik BB dan melepaskan beberapa tembakan. Tak berhenti sampai di situ, terjadi lagi kekacauan pada pukul 10.00 WIB.
Ketua Umum Brigade Beringin, Avner Raweyai mengatakan ada 30 orang yang mengenakan baju AMPG. Ia menduga, peristiwa karena AMPG sempat mengkritik keberadaan BB karena dinilai tak sesuai dengan aturan organisasi.
"Saya enggak tahu tujuannya apa, mereka datang langsung mau ngacak-ngacak tempat ini tapi kawan-kawan dari brigade sudah stand by," kata Avner pada CNNIndonesia.com di sela acara, Sabtu (17/6).
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan pihaknya akan menyerahkan masalah itu kepada kepolisian untuk menindak.