Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Sutrisna mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim investigasi dari Jakarta untuk menyelidiki kaburnya empat narapidana berkewarganegaraan asing dari Lembaga Pemasyarakatan Klas II A, Kerobokan, Denpasar, Bali, pagi tadi.
Tim tersebut bakal memeriksa seluruh petugas lapas yang berjaga pagi tadi hingga Kepala Lapas Kerobokan, selaku penanggungjawab.
“Sudah jelas lah. Minimal yang jaga di situ kok sampai mereka lalai, dan seterusnya. Dan ini lewat mana, ini masih kita pastikan” kata dia kepada
CNNIndonesia.com, Senin (19/6).
Sutrisna menyebut, pihaknya baru mendapat keterangan awal dari Kalapas dan jajarannya mengenai kaburnya keempat napi ini. Dari dugaan awal, setelah dilakukan apel pagi, mereka melarikan diri melalui gorong-gorong saluran air sepanjang 15 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Keterangan awal saja, mereka sedang sibuk, semua mencari. Kalapas kan mengendalikan ini semua. Kita hanya sepintas mendapatkan informasi,” tuturnya.
Menurut Sutrisna, pihaknya juga bakal mengecek seluruh kamera pengawas atau closed-circuit television (CCTV) yang ada di Lapas Kerobokan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah keempat napi tersebut benar kabur dari gorong-gorong belakang poliklinik, sebagaimana dugaan awal.
“Semua kita periksa, sudah dengan Polda mengidentifikasinya. Semoga ada titik terang,” ujarnya.
Untuk diketahui, empat napi asal negara lain kabur dari Lapas Kerobokan pagi tadi, sekira pukul 08.00 WIB. Mereka adalah Shaun Edward Davidson (33), warga Australia, Dimitar Nikolov, warga Bulgaria (43), Sayed Mohammed Said (31), warga India, dan Tee Kok King Bin tee Kim Sai (50), warga Malaysia.
Jajaran Ditjen PAS sampai saat ini masih memburu keempatnya dengan bantuan aparat Polda Bali.
Tak hanya itu, untuk mengantisipasi mereka keluar dari Pulau Bali, pihak Ditjen PAS langsung berkoordinasi dengan Imigrasi dan Bandara Internasional Ngurah Rai.