Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan perasaannya ketika ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP).
Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan dalam acara 'Haul Bung Karno ke-47 dan peluncuran buku Bung Karno, Islam dan Pancasila' yang digelar Ketua Fraksi MPR PDIP Ahmad Basarah. Sejumlah pejabat negara ikut hadir pada kesempatan itu.
"Saya lihat ada Pak Mahfud MD. Sekarang beliau bersama-sama saya baru beberapa hari yang lalu dilantik oleh Bapak Presiden untuk bersama berada di sebuah unit yang ketika saya pun kaget dilantik juga," ujar Megawati di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/6).
Megawati melanjutkan, sebelum pelantikan itu, Jokowi juga sempat menanyakan kesiapan dirinya untuk memimpin lembaga yang membina Pancasila tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu presiden bertanya kepada saya 'Ibu tidak apa-apa ya kalau jadi ketua pengarah unit?' Buat Pancasila sih saya ditaruh di mana saja berterima kasih," ucapnya yang disambut tepuk tangan para hadirin.
 Dewan Pengarah dan Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. (CNN Indonesia/Christie Stefanie) |
Selain menyinggung cerita soal penunjukan dirinya, Megawati juga bercerita tentang polemik penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila yang baru ditetapkan dan dijadikan libur nasional pada era Jokowi.
Menurutnya, sejak Soekarno lengser pada 1967 upaya de-Soekarnoisasi yang dilakukan pada zaman Orde Baru pemerintahan Soeharto, begitu kuat di masyarakat. Sampai-sampai masyarakat takut jika menyinggung soal Soekarno.
Hal itu pun dia rasakan ketika menjabat sebagai Ketua PDI pada 1993. Kala itu, dia mengisi kuliah umum dan mendapat pertanyaan dari seorang perwira tentang kebenaran bahwa Soekarno seorang pengkhianat.
"Saya betul-betul kaget, lalu saya berpikir apakah menjawab sebagai ketua partai, warga negara atau anak Bung Karno," ujar Megawati.
"Lalu saya jawab anak muda sekalian di sini, saya akan mencopot kostum sebagai ketua umum partai, saya katakan secara tegas, berani disumpah, saya Megawati Soekarnoputri bahwa ayah saya bukanlah seorang pengkhianat bangsa," lanjutnya.
Megawati menilai, upaya menghilangkan Soekarno dari sejarah bangsa tidak akan berhasil. Sebab, Soekarno disebut bukan hanya milik bangsa Indonesia, namun juga milik bangsa-bangsa di dunia.
Lantas Presiden Indonesia kelima ini mengakhiri sambutannya dengan memuji karya Basarah dan bersyukur bahwa Jokowi dapat mengabulkan keinginan PDIP untuk pengakuan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.
Seperti yang diketahui, Presiden Joko Widodo telah menunjuk 10 orang menjadi kepala dan dewan pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP). Selain itu, Jokowi juga menunjuk Yudi Latief sebagai ketua.
Sembilan orang Dewan Pengarah ialah Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden keenam Try Sutrisno, Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil, mantan Ketua MK Mahfud MD, Ketum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif, Andreas Anangguru Yewangoe, Wisnu Bawa Tenaya, dan Sudhamek.
UKP PIP nantinya memiliki tiga deputi. Setiap deputi dibantu hingga 15 orang seperti staf khusus. Para deputi dan staf khusus akan berada langsung di bawah Yudi Latief. Sementara Yudi akan langsung bertanggung jawab kepada Presiden Joko Widodo.
Deputi pengkajian dan materi akan membuat roadmap pembinaan Pancasila, menyiapkan bahan ajar Pancasila di sekolah, dan modul sosialisasi di kelembagaan dan kementerian. Sementara deputi advokasi bertugas memproduksi konten digital.
Deputi pengendalian dan evaluasi bertugas mengukur penerapan pembangunan kementerian sejalan dengan Pancasila atau tidak. UKP PIP nantinya membentuk indikator baru untuk hal ini. Indeks Pancasila kota-kota Indonesia juga akan dipersiapkan.