Ribuan Preman 'ABG' Terjaring Operasi Ramadan

CNN Indonesia
Rabu, 21 Jun 2017 20:51 WIB
Mereka selama ini sering menggangu aktivitas masyarakat. Mayoritas pelaku masih anak usia SMP dan SMA.
Ilustrasi pengamanan preman. (ANTARA FOTO/Jafkhairi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya menyebutkan, selama masa ramadan telah terjadi peningkatan kejahatan sebesar dua persen dengan total 2.016 pelaku. Ribuan pelaku kejahatan ini mayoritas masih usia sekolah.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Mochamad Iriawan mengatakan, dari jumlah yang ditangkap, kebanyakan pelaku terjaring di pusat keramaian seperti terminal dan jalanan. Mereka ditangkap dari hasil Operasi Cipta Kondisi selama tiga pekan berturut-turut.

"Mereka sering menggangu masyarakat yang sedang melakukan aktivitas. (Pelakunya) rata-rata anak-anak. Ada juga SMP, ada juga SMA," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/6).

Menurut Iriawan, pelaku yang ditangkap ini kedapatan membawa barang-barang tajam seperti golok, sangkur, senjata api dan sebagainya. Dari 2.016 pelaku, polisi setidaknya menahan 249 pelaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun barang bukti yang disita polisi yaitu 46 bilah senjata tajam, tiga pucuk senjata api, empat unit mobil dan 50 unit motor dari para pelaku. Selain itu, polisi juga menyita ribuan botol minuman keras dan narkotik selama operasi tersebut.

"Yang ditahan terdapat bukti-bukti yang cukup untuk melakukan penyidikan dari hasil pidana," kata Iriawan.

Iriawan mengatakan pihaknya akan terus melakukan operasi untuk menciptakan situasi yang kondusif selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Sasarannya, kata Iriawan, adalah premanisme dan kejahatan jalanan.

"Kami terus melakukan operasi terutama mengantisipasi geng motor hingga konvoi Sahur on The Road (SOTR) yang kebanyakan justru dimanfaatkan untuk kegiatan negatif," ujarnya.

Terkait larangan takbir keliling yang dikeluarkannya beberapa waktu lalu, Iriawan mengatakan pihaknya hanya menginginkan adanya suasana kondusif saat perayaan Idul Fitri.

Iriawan berkata, sebaiknya takbir dilakukan dalam masjid terdekat tanpa harus turun ke jalan.

"Kan sebagai Kapolda, saya menyayangi warga. Takutnya kan macet, ada pertemuan antara kelompok ini dan itu dan bisa-bisa tawuran," kata Iriawan.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER