Rizieq Shihab: Pertemuan dengan Jokowi Bukan Pengkhianatan

CNN Indonesia
Minggu, 02 Jul 2017 16:31 WIB
Dalam rekaman yang diterima CNNIndonesia.com, Rizieq mengatakan pertemuan GNPF MUI dengan Jokowi merupakan upaya membangun dialog dengan semua pihak.
Rizieq Shihab meminta ormas yang tergabung dalam GNPF MUI tidak saling curiga terhadap pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyatakan pertemuan tokoh GNPF MUI dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Minggu (25/6) lalu bukan bentuk pelemahan dan pengkhianatan terhadap perjuangan aksi bela Islam.

Hal itu disampaikan Rizieq lewat rekaman suara yang diterima CNNIndonesia.com dari pengacaranya, Kapitra Ampera, Minggu (2/7). Menurut Rizieq, pertemuan dengan Presiden Jokowi harus dimaknai sebagai bagian dari peran GNPF MUI dalam membangun komunikasi dan dialog dengan semua pihak.

"Jangan serta merta diartikan sebagai bentuk pelemahan perjuangan, apalagi pengkhianatan," ujar Rizieq yang juga menjabat sebagai Ketua Pembina GNPF MUI.
Lebih jauh, Rizieq yang saat ini masih berada di Arab Saudi mengatakan dirinya selalu memonitor dan mengevaluasi pergerakan umat Islam di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizieq menyebut dirinya mengamati perkembangan pergerakan GNPF -MUI, Tim Pembela Ulama dan Aktivis, Presidium Alumni 212, hingga gerakan ormas Islam dan pondok pesantren.

Baginya, setiap elemen gerakan aksi pro bela Islam saling melengkapi dan menguatkan satu sama lain. Untuk itu, Rizieq berharap berbagai gerakan elemen pro aksi bela Islam dapat saling mengerti satu sama lain dan tidak boleh saling curiga.
"Jika terhadap 'Lawan' kita harus bersikap 'Negatif Thinking' yaitu berfikir negatif untuk tetap membangun kewaspadaan, maka terhadap 'Kawan' kita wajib bersikap 'Positif Thinking' yaitu berfikir positif untuk menjaga persatuan dan persaudaraan," ujarnya.

Melalui rekaman yang sama, Rizieq juga meminta umat Islam untuk menghentikan pedebatan di media sosial karena akan memecah belah umat.

"Stop perdebatan via media sosial karena hanya akan jadi fitnah yang memecah belah umat," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER