Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menyatakan, pihaknya tak keberatan jika pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) ikut ke Singapura untuk memeriksa Novel Baswedan.
"Lebih bagus, enggak masalah. Kami
kan, kemarin sudah
sharing informasi, silahkan melihat bagaimana penyelidikan kepolisian dalam kasus itu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/7).
Sejauh ini, kata Argo, penyidik masih menunggu izin tim kedokteran di Singapura untuk memeriksa Novel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penyidik senior di KPK itu mengalami kekerasan penyiraman air keras ke wajah saat berada di lingkungan tempat tinggalnya pada 11 April lalu. Akibat tindakan kekerasan tersebut, mata Novel menjadi cedera sehingga harus menjalani perwatan dan pengobatan intensif di Singapura.
"Kami perlu cek dulu izin dari dokternya, apakah sudah diizinkan apa belum, ya. Nanti kami cek lagi dengan KPK," ujar Argo.
 Kepala Bidang HUmas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon) |
Di sisi lain, Argo mengatakan pihaknya belum memiliki rencana membawa serta sketsa wajah tiga terduga pelaku. Alasannya, kata Argo, sketsa wajah tersebut harus dikonfrontasi lagi dengan keterangan saksi.
"Belum ada rencana seperti itu," kata Argo.
Sebelumnya, Argo menyatakan pihaknya telah selesai melukis sketsa wajah pelaku kasus penyiraman air keras kepada Novel.
Argo mengatakan, ada tiga sketsa wajah berbeda yang dibuat polisi. Sketsa-sketsa wajah tersebut diduga kuat merupakan pelaku teror terhadap Novel.
Hasil sketsa itu, kata Argo, nantinya akan ditunjukkan kepada para saksi.
"Sudah disketsa. Nanti kami konfrontasikan dulu sama saksi," kata Argo kepada wartawan, Kamis lalu.
Ia mengatakan, sketsa itu nantinya bakal digunakan untuk melengkapi keterangan saksi-saksi guna mengetahui identitas pelaku.
Argo mengatakan sketsa wajah tiga orang itu dibuat berdasarkan keterangan para saksi yang melihat posisi pelaku saat melakukan penyerangan. Argo sendiri, diakui dirinya, belum melihat hasil sketsa wajah tersebut.
"Nanti kami lihat dulu itu akurat atau belum. Kalau sudah akurat baru kami cari.
Kan, ada berbagai proses maupun cara yang dilakukan penyidik untuk melakukan penelusuran," kata Argo.