Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya telah selesai melukis sketsa wajah pelaku kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, ada tiga sketsa wajah berbeda yang dibuat polisi. Sketsa-sketsa wajah tersebut diduga kuat merupakan pelaku teror terhadap Novel.
Hasil sketsa itu, kata Argo, nantinya akan ditunjukkan kepada para saksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah, sudah disketsa. Nanti kami konfrontasikan dulu sama saksi," kata Argo kepada wartawan, Kamis (29/6).
Argo menyatakan, sketsa wajah tiga orang itu dibuat berdasarkan keterangan saksi-saksi yang melihat posisi pelaku saat melakukan penyerangan.
Meski demikian, Argo mengaku belum melihat hasil sketsa wajah itu. Menurutnya, sketsa itu nantinya hanya akan digunakan untuk melengkapi keterangan saksi-saksi guna mengetahui identitas pelaku.
"Nanti kami lihat dulu itu akurat atau belum. Kalau sudah akurat baru kami cari. Kan ada berbagai proses maupun cara yang dilakukan penyidik untuk melakukan penelusuran," ujarnya.
Polda belum berencana melempar hasil sketsa wajah tersebut ke publik. Sebab, sketsa itu disebut masih akan dikonfirmasi dengan saksi.
"Kalau memang sudah betul seperti itu, tidak masalah. Tapi kalau nanti kurang ini, kurang itu, kan perlu perbaikan semua," katanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga berencana mendatangkan pelukis sketsa wajah ke Singapura, untuk membuat gambaran wajah pelaku berdasarkan keterangan Novel Baswedan.
Namun, Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana mengatakan, rencana itu masih akan dikoordinasikan dengan pihak rumah sakit maupun dokter yang merawat Novel di Singapura.
Novel disiram air keras pada 11 April 2017, usai salat subuh di masjid dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi telah memeriksa sejumlah saksi. Namun, hingga kini polisi belum menetapkan tersangka pelaku penyerangan.