Jakarta, CNN Indonesia -- TNI AL meresmikan kapal perang berjenis PC-40 bernama KRI Kurau - 856. Armada ini merupakan kapal produksi dalam negeri, buatan PT Caputra Mitra Sejati Banten.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan, keterlibatan galangan nasional dalam pembuatan kapal jadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari negara lain.
"(Pembangunan kapal) merupakan solusi konkrit bagi komite kebijakan industri pertahanan dalam mengurangi ketergantungan negara lain terkait pengadaan alutsista TNI AL di masa mendatang," kata Ade saat peresmian kapal di Batavia Sunda Kelapa Marina, Kamis (6/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal berukuran panjang 44.95 meter, lebar 7.90 meter serta tinggi 4.25 meter ini memiliki daya jangkau 1623 nautical mile atau setara dengan 3.022 kilometer.
Sementara nama Kurau diambil dari nama jenis ikan samudera tropis dan sub tropis. Bentuk tubuhnya memanjang seperti torpedo. Ikan Kurau berwarna keperakan, mampu berenang cepat dan lincah.
Dengan nama tersebut, diharapkan KRI Kurau menjadi kapal pengawas samudera yang tangkas dan sigap.
"Ikan ini mampu berenang di laut bergelombang yang cukup tinggi. Hal ini memberikan makna bahwa sebagai kapal patroli, KRI Kurau - 856 mampu bermanuver dengan cepat," tambah Ade.
Kapal ini akan segera bergabung dengan jajaran Armada TNI AL di bawah Satuan Patroli (Satrol) Komandan Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).
KRI Kurau - 856 merupakan kapal ke-16 dari 42 kapal dalam rencana pengadaan Kapal Patroli Cepat 40 Meter (PC - 40 Meter).
Selain jadi solusi pengurangan ketergantungan pengadaan alutsista dari luar negeri,pembangunan kapal adalah manifestasi kebijakan dasar pembangunan TNI AL menuju kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF) yang sudah ditetapkan.
Acara peresmian kapal sekaligus jadi momen pengukuhan komandan kapal, Mayor Laut (P) Avissema Herlambang.
"Setelah ini diharapkan kapal melaksanakan tugas patroli di laut. Anak Buah Kapal (ABK) layak bangga dan bersyukur dipercaya memelihara dan mengoperasikan KRI sesuai fungsi asasinya," ucapnya.