Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya meningkatkan keamanan pos polisi di wilayahnya dalam upaya mengantisipasi serangan teroris.
“Polisi kan jadi sasaran. Kami tempatkan satu orang Brimob di setiap pos polisi,” kata Komisaris Besar Argo Yuwono, kadiv humas Polda Metro Jaya, di Jakarta, Kamis (6/7).
Selain penempatan personel Brimob bersenjata api, Argo mengatakan akan memasang CCTV di pos polisi karena hingga kini masih banyak yang belum dilengkapi dengan alat tersebut.
Belakangan ini, polisi menjadi sasaran serangan dari sejumlah orang yang diduga terkait dengan ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan Juni, terjadi serangan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur yang menewaskan empat anggota kepolisian dan penusukan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan.
Pada Selasa (4/7) subuh, orang tak dikenal memasang bendera ISIS di depan pagar kantor Polsek Kebayoran Lama. Pelaku yang belum diidentifikasi itu juga meninggalkan pesan bernada ancaman kepada kepolisian.
Argo juga mengatakan pihak kepolisian DKI Jakarta meminta RT dan RW ikut berperan aktif memantau pergerakan warga yang mencurigakan.
 Polisi kini menjadi sasaran aksi teror, salah satunya pemasangan bendera ISIS di pos polisi Kebayoran Lama. ( Dok. Istimewa) |
"Peran masyarakat sangat perlu sekali. Lapor ke RT dan RW kalau ada warga baru yang tinggal di wilayahnya,” kata Argo.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto juga mengatakan, langkah antisipasi pencegahan perilaku terorisme bisa dilakukan dengan menggalakkan kembali sistem keamanan lingungan (Siskamling).