Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memperketat patroli di darat dan laut. Hal ini terkait dengan keberadaan ISIS di kawasan Marawi, Filipina Selatan.
"Kami perkuat patroli maritim dan posisi di darat. Saya sudah berbincang dengan Panglima dan Kapolri untuk membendung kemungkinan adanya penerobosan ke Indonesia," kata Wiranto di Pusdiklat BPK, Jakarta, Senin (29/5).
Keberadaan ISIS di Filipina menurut Wiranto adalah bukti bahwa kelompok radikal itu tak hanya mengundang orang datang ke basis mereka di Suriah. Namun saat ini ISIS juga datang ke negara lain untuk menyebarkan ajaran mereka langsung.
Situasi di Merawi saat ini tengah memanas karena konflik antara militan pemberontak Maute yang berafiliasi ISIS dengan tentara pemerintah. Darurat militer telah diberlakukan, namun pemerintah belum bisa mengendalikan situasi di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat konflik pecah, dikabarkan ada 11 orang warga negara Indonesia yang ada di sana. Satu orang dikabarkan tewas. Namun belum diketahui keterlibatan WNI tersebut dalam konflik itu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius mengatakan tengah mengidentifikasi keterlibatan WNI di Marawi. Namun yang paling penting menurutnya adalah membendung agar ISIS tidak sampai ke Indonesia.
“Yang penting adalah bagaimana dapat dibendung agar basis ISIS tak sampai menjalar ke Indonesia,” kata Suhardi.