Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budo Waseso mengungkapkan jaringan narkotika yang lebih besar dibandingkan sindikat China-Taiwan penyelundup satu ton sabu, sedang berusaha masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.
Budi menyinggung keberadaan sindikat China-Taiwan penyelundup satu ton sabu yang digerebek jajaran Polda Metro Jaya di pesisir Anyer, Banten tengah pekan ini. Budi menyebut bakal ada jaringan yang lebih besar dari itu.
"Ada yang lebih besar lagi, yang lolos lebih besar dari itu," kata Budi di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/7).
Budi menyatakan jaringan yang lebih besar ini berencana memasuki kawasan di Pulau Jawa dalam waktu dekat. BNN, kata Budi, telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi rencana tersebut. Salah satunya, membangun sinergi dengan instansi lain untuk memperkuat sistem pengawasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menyatakan, BNN pun telah mengajak seluruh kementerian dan lembaga terlibat memerangi peredaran narkotika. Menurutnya, jaringan internasional memiliki kekuatan yang besar dalam mengedarkan narkotika.
Budi mengatakan jaringan-jaringan internasional kerap mengakses 'pintu tikus' untuk mengelabui aparat keamanan. Tak hanya itu, para penyelundup pun ada yang menggunakan alat komunikasi khusus untuk memantau pergerakan aparat kemananan.
"Teknologi yang mereka miliki lebih hebat dari teknologi yang kami miliki," kata jenderal polisi bintang tiga itu.
Sebelumnya, operasi penyelundupan narkotika dilakukan di tepi pantai dekat Hotel Mandalika, Anyer, Banten. Penggerebekan jaringan narkotika internasional itu berawal saat Tim Gabungan Satgas Merah Putih mendapatkan informasi dari Kepolisian Taiwan bahwa akan ada pengiriman narkoba jenis sabu-sabu dari China ke wilayah Indonesia.
Polisi menyita barang bukti sabu yang diperkirakan seberat satu ton yang telah disimpan di dalam dua mobil.
(kid/gil)