Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Dalam Negerim membantah ada data penduduk hasil perekaman e-KTP yang hilang. Semua data kependudukan itu tersimpan rapi di server pusat.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, data hasil perekaman data diri warga untuk e-KTP dari daerah diklaim pasti langsung masuk ke pusat. Jadi, tak mungkin data kependudukan itu hilang.
"Kalau memang datanya belum sampai ke pusat pasti ada di lokal, tempat penduduk merekam," kata Zudan melalui keterangan tertulis kepada wartawan, kemarin.
Klaim tak adanya kehilangan data penduduk di server keluar pasca munculnya pemberitaan ihwal hilangnya ribuan data hasil perekaman e-KTP di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir dari Detikcom, data kependudukan yang hilang merupakan hasil perekaman warga periode Maret hingga April 2017. Karena data hilang, warga diminta melakukan pengecekan dan perekaman ulang di kantor kantor kecamatan masing-masing.
Zudan mengklaim, data penduduk yang merekam e-KTP pada Maret-April tersimpan aman. Ketiadaan data seperti dialami warga di Brebes disebabkan karena data penduduk masih dalam proses pengiriman ke pusat.
"Kami sarankan untuk status SFE (
Send For Enrollment) diubah kembali menjadi
biocapture, agar datanya kembali terkirim ke pusat. Saat ini kita lakukan
remote server. SFE itu status data rekaman masih dalam pengiriman," kata Zudan.