Jakarta, CNN Indonesia -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), lembaga kesehatan yang ditunjuk oleh keluarga untuk mengawasi terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir, mengajukan pemeriksaan kejiwaan terhadap yang bersangkutan. Pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi psikologis Ba'asyir.
"Kami menganjurkan juga pemeriksaan komprehensif pemeriksaan kejiwaan dan kemampuan otak," ujar Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Joserizal, mengutip ANTARA, Sabtu (12/8).
Pemeriksaan secara komprehensif, menurut dia, diperlukan untuk mengetahui fungsi berpikir dan ingatan Ba'asyir serta memastikan pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu'min itu tidak dalam proses demensia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, pemeriksaan komprehensif yang diusulkan dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo yang merupakan rumah sakit rujukan nasional.
"Itu penting supaya kami tahu beliau tidak dalam proses demensia. Jadi, kami akan tulis surat ke BNPT dan penanggungjawab lapas agar mengizinkan pemeriksaan di RSCM," terang dia.
Sebelumnya, Ba'asyir telah melakukan pemeriksaan di RS Jantung Harapan Kita pada Kamis (10/8), karena kondisi kesehatannya yang menurun dan bengkak pada kakinya.
Dari pemeriksaan tersebut diketahui pembengkakan kakinya dikarenakan masalah di pembuluh darah vena di kedua kaki. Saat dilakukan pemeriksaan laboratorium, urine diketahui normal, sehingga diketahui ginjal Ba'asyir dalam kondisi yang baik.
Meskipun, hasil pemeriksaan dan laboratorium menunjukkan Ba'asyir dalam kondisi sehat, menurut Joserizal, pasien perlu dilihat secara utuh dari cara berbicara dan berekspresi juga.
(bir)