Kenang Kemerdekaan, Djarot Napak Tilas ke Gedung Joang

CNN Indonesia
Rabu, 16 Agu 2017 16:17 WIB
Djarot sempat menyindir budaya saling olok, mengujarkan kebencian, dan budaya korupsi yang belakangan banyak dilakukan masyarakat Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melakukan napak tilas kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung Joang 45. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melakukan napak tilas kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung Joang 45, Cikini, Jakarta Pusat. Gedung ini menyimpan sejumlah catatan sejarah mengenai berbagai peristiwa menjelang kemerdekaan RI pada 72 tahun lalu.

Dalam sambutannya, Djarot mengingatkan warga untuk senantiasa mengingat sejarah kebangsaan.

"Napak tilas ini memberi spirit ke kita semua. Kemerdekaan didapat oleh bangsa kita tidak gratisan, tidak turun dari langit begitu saja, tetapi melalui satu proses yang sangat panjang, membutuhkan semangat, perjuangan, tetesan darah, dan air mata," kata Djarot, Rabu (16/8).
Djarot mengatakan, para pejuang kemerdekaan RI tidak pernah memperhitungkan harta benda dan nyawa mereka saat berusaha melepaskan diri dari jajahan Jepang dan Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Surabaya memang kota pahlawan. Tapi kota proklamasi itu ada di Jakarta, karena pergolakan 1945 dan proklamasi dibacakan di Jakarta," ujarnya menegaskan.

Pada kesempatan yang sama, Djarot juga menyindir budaya saling olok, mengujarkan kebencian, dan budaya korupsi yang belakangan banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Padahal, dikatakan Djarot, banyak prestasi masyarakat Indonesia yang kerap terlupakan dan tidak diapresiasi.
"Kalau ada integritas, idealisme, akan dijauhkan dari praktik-praktik korupsi, tidak akan menyakiti Republik ini dengan mengambil uang rakyat, mendiskreditkan, menistakan, dan menjelek-jelekan bangsa ini," kata Djarot.

Gedung Joang 45 yang dibangun sekitar tahun 1920-an mulanya adalah hotel yang dikelola oleh keluarga LC Schomper, seorang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia.

Saat ini bangunan ini dijadikan salah satu museum di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Di sini bisa dilihat jejak perjuangan kemerdekaan berupa koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia.  Di antaranya adalah mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama dan Mobil Peristiwa Pemboman di Cikini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER