Pemerintah Klaim Kekeringan Tahun Ini Tak Mengkhawatirkan

CNN Indonesia
Rabu, 13 Sep 2017 06:30 WIB
Kementerian PUPR mencontohkan kondisi kekeringan di Jawa Barat. Tahun lalu ada 22 ribu hektare lahan kering, tahun ini tercatat hanya 3 ribu hektare.
Ilustrasi kekeringan. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kekeringan yang melanda sejumlah daerah sepanjang musim kemarau tahun ini disebut tidak begitu mengkhawatirkan. Pemerintah mengklaim, kondisi musim kemarau tahun ini lebih baik dibanding El Nino tahun 2015, namun memang tidak sebasah tahun 2016.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, laporan itu didapatnya dari laporan lima Gubernur yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dalam rapat terbatas di kompleks istana kepresidenan.

Menurut keterangan pemimpin daerah tersebut, kekeringan memang tengah terjadi di wilayah tadah hujan atau yang tidak dilalui irigasi, namun jumlah lahannya sangat kecil.
“Kalau mengambil contoh provinsi Jawa Barat, lahan kering tahun lalu ada 22 ribu hektare (ha), namun di tahun ini saja hanya ada 3 ribu ha. Ini merupakan lahan yang di luar irigasi,” ujar Basuki ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Basuki juga mengacu pada kondisi permukaan 16 bendungan utama dan 75 bendungan lain yang tersebar di Indonesia.

Pemerintah Klaim Kekeringan Tahun Ini Tak MengkhawatirkanKekeringan mengakibatkan warga kesulitan mendapat air bersih. (ANTARA FOTO/Seno)
Dari 16 waduk utama, terdapat enam waduk yang saat ini volumenya tidak sesuai seperti seharusnya, di antaranya waduk Cirata, Kedungombo, Sutami, dan Cacaban. Sementara itu 10 waduk lain terpantau normal seperti Jatiluhur, Saguling, Batutegi, dan Wonogiri.

Ada pun untuk 75 waduk lainnya, pemerintah melihat 12 waduk dalam kondisi normal dan 57 waduk lainnya dalam kondisi di bawah rencana. Sisanya, enam waduk dalam kondisi kering.

“Enam waduk kondisi kering ini semua lokasinya ada di Jawa. Tapi, semua waduk ini akan terisi kembali ketika musim hujan. Kata Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan tiba di akhir September atau awal Oktober,” kata Basuki.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan memberi bantuan air bersih kepada masyarakat yang terkena dampak kekeringan tahun ini.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk meninjau suplai air untuk irigasi. Sebab, berkaca pada laporan BMKG ada beberapa daerah yang tidak terkena hujan dalam 60 hari.

“Dan dalam dua tahun terakhir, kami sudah banyak membangun bendungan dan embung-embung di desa-desa untuk antisipasi ini. Saya harap, ini juga bisa membantu,” papar Jokowi.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, Indonesia saat ini memiliki 1.742 embung-embung dengan kapasitas volume 1,4 juta meter kubik.

Selain itu terdapat 6.902 sumur air tanah yang sebagian besar atau 6414 sumur digunakan untuk irigasi 118.380 ha lahan dan 488 digunakan untuk kebutuhan air baku.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER