Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia aksi massa 299 berencana menggelar salat Jumat di depan Gedung DPR/MPR, Jumat (29/9) mendatang untuk mengawali demonstrasi. Halaman gedung parlemen dipilih karena diperkirakan banyaknya massa yang akan datang.
Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif memprediksi massa yang akan datang berjumlah 50 ribu orang. Penyelenggara menurutnya wajib memfasilitasi peserta karena salat jumat adalah kewajiban setiap muslim.
"Kalau kita tidak menyelenggarakan (salat Jumat berjamaah), sementara massa telah berkumpul di depan gedung DPR, kita akan ikut berdosa juga," ujar Slamet dalam jumpa pers di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, penyelenggara mengimbau peserta Aksi agar melaksanakan salat Jumat di masjid-masjid di sekitar gedung DPR, dan baru bergabung setelah salat selesai.
Namun, dikhawatirkan masjid-masjid di sekitar DPR/MPR tidak bisa menampung seluruh peserta Aksi 299.
"Saya pikir masjid-masjid sekitar DPR tidak akan menampung, karena tidak ada aksi saja pas Jumatan penuh," kata Slamet.
 Slamet Maarif. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Selain menyiapkan rencana menggelar salat Jumat di depan Gedung DPR, penyelenggaran juga menyiapkan lahan parkir di komplek Gelora Bung Karno. Karena itu 212 para peserta aksi diimbau tidak memarkir kendaraan sembarangan.
"Kami sudah siapkan parkir di Gelora Bung Karno, sudah koordinasi dengan Kepolisian, akan dibukakan akses ke sana," ujar Slamet.
Dua tuntutan dalam aksi ini adalah agar DPR agar membatalkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan penolakan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kepolisian sendiri telah menyiapkan ribuan personel untuk mengawal Aksi 299. Bahkan, Polda Metro Jaya disebut berencana mendatangkan 5.000 personel Brimob dari luar Jakarta khusus untuk mengawal jalannya Aksi 299.