Panglima TNI: Semua Negara Berkonflik adalah Penghasil Minyak

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Kamis, 28 Sep 2017 03:13 WIB
Habisnya sumber energi akan menuntut sebuah negara menduduki negara lain yang memiliki sumber daya energi yang melimpah, salah satunya Indonesia.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, Pancasila merupakan pemersatu bangsa yang bisa menyelamatkan dari persaingan global. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyatakan konflik yang terjadi di belahan dunia saat ini dan masa depan berkaitan dengan perebutan sumber daya energi, minyak dan gas.

Gatot mengatakan, beberapa negara saat ini saling berperang untuk menguasai beberapa jenis energi agar dapat bertahan.

"Semua negara yang berkonflik itu penghasil energi minyak. Ternyata setelah diteliti, konflik di dunia berlatarbelakang energi," ujar Gatot saat menjadi pembicara dalam seminar bertema Pancasila dan Integrasi Bangsa yang digelar Fraksi PKS di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/9).
Gatot mengatakan, Indonesia merupakan incaran karena merupakan salah satu negara yang berada di garis ekuator dan memiliki sumber energi yang melimpah. Kelebihan itu, kata dia, harus benar-benar jaga agar tidak direbut oleh negara lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gatot, cadangan energi dunia berdasarkan data yang diperolehnya akan habis sekitar 56 tahun lagi. Habisnya sumber energi itu akan menuntut sebuah negara menduduki negara lain yang memiliki sumber daya energi yang melimpah, salah satunya Indonesia.

"Inilah mulai terasa bagaimana dunia kita ini. Dan Indonesia negara yang paling luar biasa di ekuator. Ini kompetisi global," ujarnya.

Lebih lanjut, Gatot menuturkan, salah satu upaya mencegah terulangnya penjajahan di Indonesia adalah dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila.

Kata dia, nilai yang terkandung dalam dasar negara itu sudah terbukti berhasil mempersatukan bangsa.
Nilai-nilai Pancasila yang paling diharapkan Gatot harus dijaga adalah agama, gotong-royong, dan budi pekerti. Tak hanya itu, agar kesatuan bangsa terjaga Gatot meminta masyarakat Indonesia tetap menjaga bahasa dan kewarganegaraannya.

"Jangan ragu lagi dengan pancasila yang sudah terbukti. Pancasila adalah warisan yang dibuat dengan nuansa kebatinan karena kecintaan luar biasa dalam menyiapkan anak cucunya selamat dalam pertempuran global seperti ini," ujar Gatot.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, PKS menyelenggarakan seminar bertema Pancasila, dalam rangka memperingati peristiwa G30S/PKI sekaligus peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober.

Jazuli mengatakan, seluruh generasi bangsa harus memahami peristiwa sejarah bangsa. Hal itu dianggap perlu agar ada ketersambungan sejarah perjuangan bangsa dari masa ke masa.

"Generasi bangsa saat ini, terutama generasi mudanya, sangat penting mempelajari dan memahami sejarah bangsa. Kata Bung Karno jangan sekali-kali melupakan sejarah," ujar Jazuli.

Anggota Komisi I ini menilai, momentum peristiwa sejarah kelam pengkhianatan G30S/PKI relevan dikaitkan dengan eksistensi NKRI dan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Kata dia, peristiwa itu merupakan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam adu domba dengan sesama komponen bangsa.

"Cukup peristiwa itu terjadi di masa lalu dan jangan pernah terulang di masa kini," ujarnya.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER