Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Pleno Partai Golkar dengan agenda membahas jawaban Setya Novanto terkait rekomendasi rapat pengurus harian yang meminta pengunduran diri dan penunjukan pelaksana tugas urung dilakukan hari ini.
"Iya diundur besok," kata Nurdin saat dihubungi wartawan, Kamis (28/9).
Nurdin tidak menjelaskan lebih lanjut alasan mundurnya rapat pleno yang sedianya direncanakan digelar siang nanti.
Nurdin mengaku belum sempat bertemu Novanto untuk menyampaikan hasil rekomendasi rapat pengurus harian yang digelar Senin (25/9) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rapat pengurus harian itu, Nurdin dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham diamanatkan untuk menyampaikan rekomendasi ke Novanto yang masih dirawat di rumah sakit.
"Saya belum ketemu. Rencananya hari ini," ujar Nurdin menutup pembicaraan.
Tim Kajian Elektabilitas sebelumnya memaparkan hasil survei tentang elektabilitas Partai Golkar yang menurun. Elektabilitas partai menurun karena citra partai yang buruk.
Hasil kajian lalu memunculkan sejumlah rekomendasi, salah satunya meminta Setya Novanto mundur dari jabatannya serta menunjuk pelaksana tugas.
Menurut Nurdin, rekomendasi itu tidak untuk menzalimi Novanto. Situasi Golkar saat ini yang tengah menghadapi Pilkada serentak 2018 dan pemilu serentak 2019, membutuhkan sosok pemimpin yang bisa berkecimpung langsung.
"Di mana akselerasi kewenangan seorang ketum sangat penting sebagai pemimpin tertinggi organisasi itu juga tidak mungkin kita biarkan berjalan terseok-seok ya, karena ketumnya ada masalah," ujar Nurdin kemarin.
(gil)