Setya Novanto di Ujung Tanduk

CNN Indonesia
Kamis, 28 Sep 2017 11:52 WIB
Nasib Setya Novanto di Partai Golkar kini berada di ujung tanduk. Sejumlah loyalis mulai bermanuver meminta Setya lengser dari pucuk jabatan partai beringin.
Sejumlah loyalis mulai bermanuver meminta Setya lengser dari pucuk jabatan partai beringin. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Semringah dan ceria, begitu raut muka yang diperlihatkan Ketua Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar Kahar Muzakir, saat melayani wawancara beberapa wartawan di sela rapat paripurna pembacaan laporan Panitia Khusus Hak Angket KPK, Selasa (26/9) lalu.

Dengan sabar sambil diselingi kelakar, politikus senior Partai Golkar itu menjawab rentetan pertanyaan seputar kebenaran dan hasil rapat pengurus partai beringin yang digelar sehari sebelumnya.

Rapat pengurus harian itu diketahui dari informasi berseliweran dari mulut ke mulut dan foto kegiatan yang beredar di kalangan wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadir dalam rapat di antaranya Kahar sendiri, Ketua Harian Nurdin Halid, Sekretaris Jenderal Idrus Marham, Bendahara Umum sekaligus Ketua Fraksi Robert Kardinal, Ketua Korbid Politik, Hukum dan Keamanan Yorrys Raweyai, dan Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Wilayah I Nusron Wahid.


Kahar mengungkap, rapat itu membahas hasil tim kajian elektabilitas yang dipimpin Yorrys, salah satunya berkaitan dengan status hukum Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

"Intinya kira-kira ada penurunan elektabilitas, faktor penyebabnya karena tersandera kasus e-KTP. Oleh karena itu mereka berharap Pak Novanto mengundurkan diri," jawab Kahar dua hari lalu.

Selain mengundurkan diri, Novanto juga diminta menunjuk pelaksana tugas. Menurut Kahar, dua poin itu menjadi salah satu rekomendasi hasil rapat dan akan disampaikan langsung kepada Novanto yang masih terbaring di rumah sakit, sebelum dibawa ke rapat pleno.

Kabar dari Kahar siang itu, kemudian dibenarkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Adies Kadir pada malam harinya. Meski membenarkan ada rekomendasi tersebut, Adies berharap agar semua pihak menunggu kesembuhan Novanto.
Setya Novanto di Ujung TandukKorbid Kepartaian DPP Golkar Kahar Muzakir di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (26/9). (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Rekomendasi hasil rapat pengurus harian itu memang menjadi teka-teki tersendiri. Sikap DPP Partai Golkar yang sebelumnya solid mendukung Novanto di tengah pusaran kasus e-KTP, bahkan dikukuhkan dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) empat bulan lalu, mendadak berubah.

Kahar yang pernah disebut sebagai salah satu loyalis Novanto pun tidak canggung mengungkap situasi yang terjadi di tengah rapat pengurus harian tersebut.


Perubahan sikap pengurus lalu dikonfirmasi secara tegas oleh Yorrys Raweyai. Di tengah cuaca berawan ibu kota kemarin, Yorrys mengungkap kekhawatiran atas elektabilitas partai yang menukik akibat kasus e-KTP Novanto, sudah tidak bisa diselamatkan lagi.

"Kalau mau memberhentikan kasus e-KTP, tidak ada kata selain mengganti (ketua umum). Kalau cara lain mana bisa," kata Yorrys kepada wartawan di sebuah rumah makan di kawasan Senayan, Rabu (27/9).

Bagi Yorrys, pengurus Golkar tak mungkin terus menerus menjawab pertanyaan awak media seputar kasus e-KTP Novanto. Alasannya, pertaruhan citra partai di mata publik.

"Karena kalau kita biarkan terus menerus, maka tidak mustahil Golkar bisa menjadi musuh publik," ujar Yorrys.
Setya Novanto di Ujung TandukYorrys Raweyai memimipin tim kajian elektabilitas menanggapi status tersangka Setya Novanto. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Manuver Para Loyalis

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER