Jakarta, CNN Indonesia -- Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap sebagian besar warga tak percaya Presiden Joko Widodo terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas mengatakan isu kebangkitan politik tak pentign karena hampir semua warga tak merasakan hal tersebut. Hal itu, kata dia, juga tak strategis untuk memperlemah dukungan rakyat terhadap Jokowi.
Survei dilakukan pada 3-10 September 2017 yang melibatkan 1.220 responden. Mereka dipilih dengan menggunakan metode
multistage random sampling bagi yang berumur 17 tahun atau sudah menikah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei itu juga mengungkapkan 75,1 persen dari responden tak setuju bahwa Presiden Jokowi adalah orang PKI, atau terkait dengan PKI. Sisanya adalah setuju (5,1 persen) dan lainnya tidak tahu/tidak menjawab (19,9 persen).
“Mayoritas warga tidak setuju dengan pendapat bahwa Presiden Jokowi adalah orang PKI,” kata Sirojudin dalam presentasinya yang dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (30/9).
Di sisi lain, irisan pendukung Prabowo Subianto—Hatta Radjasa dinilai lebih besar dengan isu kebangkitan PKI yakni mencapai 19 persen. Sedangkan pendukung Jokowi hanya mencapai 10 persen.
SMRC bahkan menuturkan isu kebangkitan itu tak berjalan alamiah namun juga mobilisasi opini kekuatan politik tertentu, terutama pendukung Prabowo.
“Bila keyakinan adanya kebangkitan PKI itu alamiah maka keyakinan itu akan ditemukan secara proporsional di pendukung Prabowo maupun Jokowi, di PKS, Gerindra,” kata Sirojudin.