Mendagri Angkat Suara soal Kematian Calon Praja IPDN di Akpol

CNN Indonesia
Senin, 02 Okt 2017 13:35 WIB
Menurut Tjahjo, pelatihan dasar pendidikan mental dan disiplin sudah digelar sejak September dan tak ada calon praja yang mengeluh sakit sebelum acara itu.
Menurut Mendagri Tjahjo Kumolo, keluarga calon praja IPDN yang meninggal dunia, Dea Rahma Amanda mendapat penghargaan dari pemerintah. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan pelatihan calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang sudah sesuai prosedur dan kesepakatan yang ada.

Penjelasan itu disampaikan setelah seorang calon praja berusia 17 tahun bernama Dea Rahma Amanda, meninggal usai melakukan kegiatan upacara dan lari pagi di Lapangan Resimen Akpol Semarang, Minggu (1/10) pagi. Dea merupakan calon praja IPDN dari Provinsi Lampung.

"Kemarin latihan disiplin di IPDN, sekarang kami minta di Akpol tujuannya supaya membaur. Nanti saat mereka lulus jadi Camat, Kapolsek, Danramil, sudah punya pemahaman yang sama, utuh, disiplin yang sama, wawasan kebangsaan yang sama. Ini sudah kesepakatan," kata Tjahjo di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Calon praja IPDN di Akpol Semarang sedang mengikuti pendidikan dasar mental disiplin praja (Diksarmendispra). Kegiatan itu sudah dilakukan sejak awal September lalu.
Menurut Tjahjo, saat pembukaan diksar tersebut tak ada calon praja yang dilaporkan sakit. Korban diduga meninggal akibat sakit mendadak yang belum diketahui detailnya.

"Kepada keluarganya dan yang bersangkutan kami berikan piagam penghargaan sebab selama dia ikuti ujian, pendidikan, kursus, menunjukkan prestasi, loyalitas, dan disiplin yang baik," katanya.

Jenazah Dea langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diautopsi luar. 
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER