Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan pelatihan calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang sudah sesuai prosedur dan kesepakatan yang ada.
Penjelasan itu disampaikan setelah seorang calon praja berusia 17 tahun bernama Dea Rahma Amanda, meninggal usai melakukan kegiatan upacara dan lari pagi di Lapangan Resimen Akpol Semarang, Minggu (1/10) pagi. Dea merupakan calon praja IPDN dari Provinsi Lampung.
"Kemarin latihan disiplin di IPDN, sekarang kami minta di Akpol tujuannya supaya membaur. Nanti saat mereka lulus jadi Camat, Kapolsek, Danramil, sudah punya pemahaman yang sama, utuh, disiplin yang sama, wawasan kebangsaan yang sama. Ini sudah kesepakatan," kata Tjahjo di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin (2/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calon praja IPDN di Akpol Semarang sedang mengikuti pendidikan dasar mental disiplin praja (Diksarmendispra). Kegiatan itu sudah dilakukan sejak awal September lalu.
Menurut Tjahjo, saat pembukaan diksar tersebut tak ada calon praja yang dilaporkan sakit. Korban diduga meninggal akibat sakit mendadak yang belum diketahui detailnya.
"Kepada keluarganya dan yang bersangkutan kami berikan piagam penghargaan sebab selama dia ikuti ujian, pendidikan, kursus, menunjukkan prestasi, loyalitas, dan disiplin yang baik," katanya.
Jenazah Dea langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diautopsi luar.