Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Golkar Aziz Samual menilai pencopotan Yorrys Raweyai dari posisi Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan merupakan sebuah peringatan. Intrik yang dilakukan Yorrys dianggap merugikan partai.
"Yorrys diberi peringatan. Beliau buat intrik-intrik yang dianggap merugikan Golkar. Jadi diambil keputusan dia diganti," kata Aziz saat dihubungi wartawan, Selasa (2/10).
Salah satu intrik yang dilakukan Yorrys, kata Aziz, selama ini ia lantang menyuarakan hasil rapat pengurus harian yang merekomendasikan Ketua Umum Setya Novanto agar menonaktifkan diri dan menunjuk pelaksana tugas untuk kemudian dibawa ke rapat pleno.
Selain itu, Yorrys juga dianggap selalu membuat pernyataan-pernyataan di media yang tidak menguntungkan partai berlambang beringin itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergantian Yorrys dengan Letjen (Purn) Eko Widyatmoko, kata Aziz, merupakan hasil rapat beberapa hari lalu dan telah ditandangani Sekretaris Jenderal Idrus Marham serta Novanto kemarin, melalui sebuah surat keputusan.
Menurut Aziz, saat ini Yorrys tidak menempati posisi apapun di kepengurusan Golkar alias kembali menjadi kader biasa.
Aziz menegaskan, pergantian ini hanya ditujukan kepada Yorrys. Dia membantah ada pergantian lain yang kabarnya juga dialami Ketua Harian Golkar Nurdin Halid.
"Nurdin Halid tidak. Hanya Pak Yorrys. Nurdin Halid masih ketua harian," kata Aziz.
Saat dikonfirmasi sebelumnya, Yorrys mengklaim tidak mengetahui ihwal informasi pergantian itu. Dia enggan menanggapi rumor yang disebut belum tentu kebenarannya.
"Begini, ini kan partai, ini bukan paguyuban, kan ada aturan," kata Yorrys dihubungi terpisah.
Menurut Yorrys, partai tidak dapat seenaknya mengganti atau memecat kader. "Iya dong, masa main pecat-pecat, masa seperti perusahaan," ujarnya.