Jakarta, CNN Indonesia -- Pascapencabutan moratorium reklamasi 17 Pulau di pesisir Utara Jakarta, Nelayan Tradisional Muara Angke mengaku akan menuntut janji Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Sebelumnya, di masa kampanye Pilkada DKI 2017, keduanya kontra terhadap pembangunan itu. Salah satu nelayan Muara Angke, Karmidi (40), menegaskan ia dan kawan-kawan bakal meminta Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih menepati janji dalam kampanye.
“Ya, jalan satu-satunya kita minta Gubernur yang nanti dilantik itu menepati janji, ya pegangan kami ya mereka berdua itu,” kata Iwan saat dihubungi
CNNIndonesia.com melalui telepon, Jumat (6/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan mengatakan meskipun moratorium pulau-pulau reklamasi itu telah resmi dicabut, nelayan tetap konsisten menolak pembangunan pulau di wilayah perairan yang jadi tempat mereka mencari ikan.
Karmidi mengatakan, para nelayan Muara Angke yang sebagian besar menggunakan kapal di bawah 10 gross ton bakal kesulitan mencari ikan andai laut mereka berubah menjadi daratan.
“Ya kita konsisten saja. Dari awal menolak, sampai akhir pun kita tolak. Mau melaut di mana kalau tiba-tiba airnya jadi tanah,” ujar Karmidi.
Sementara itu, Tigor Hutapea dari Koalisi Masyarakat Tolak Reklamasi akan kembali mengambil jalur hukum terkait dicabutnya moratorium 17 Pulau di Pesisir Utara Jakarta itu.
Dia menyebut, akan mengumpulkan berkas-berkas untuk kembali menuntut pemerintah di meja hijau.
“Bukan hanya pulau G, tapi semua pulau reklamasi akan kami tuntut,” kata Tigor.