Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu (DPN Peradah), Suresh Kumar yakin bahwa
Eggi Sudjana secara sengaja dan sadar mengucapkan pernyataan yang bersifat ujaran kebencian dan menyinggung suku, agama, ras dan antargolongan (SARA)
Suresh menyampaikan hal tersebut usai berkonsultasi dengan kepolisian di kantor Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Senin (9/10).
"Wawancara seperti ini dan beliau sadar ada wartawan. Beliau juga doktor, advokat," ujar Suresh.
Kata Suresh, Eggi sempat melontarkan dua kali pernyataan sensitif. Pertama, yakni saat Eggi menjadi saksi dalam sidang uji materi Perppu Ormas di Mahkamah Konstitusi. Suresh tidak mempermasalahkan ucapan Eggi dalam sidang karena tidak menyebut suatu agama secara spesifik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya menyampaikan yang bertentangan dengan Pancasila, tapi enggak menyebut merk," ujar Suresh.
Namun, Suresh mempermasalahkan ucapan Eggi usai sidang uji materi di Mahkamah Konstitusi.
Menurutnya, Eggi telah menyebut nama-nama agama secara gamblang dan tidak sedang berada dalam sidang uji materi.
"Kalau yang kedua kan beliau diwawancara. Nah beliau sebut merek kan. Kristen, Hindu, Buddha. Dia sadar," kata Suresh.
Eggi membantah telah menyinggung dan menistakan agama dalam pernyataannya 2 Oktober di gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Eggi mengatakan, pernyataannya tentang Perppu Ormas mengancam agama selain Islam merupakan pendapatnya mengenai Perppu ormas, dan dia sedang menjalankan hak konstitusional.
Dalam pernyataannya kepada wartawan di kompleks gedung MK, Eggi Sudjana berpendapat, bahwa sejumlah agama yang diakui dan dianut oleh masyarakat Indonesia bertentangan dengan Pancasila, karena menurutnya, hanya islam yang sesuai dan sejalan dengan sila pertama Pancasila.
Kalimat itu, menurut Eggi, dilontarkan dalam konteks keilmuwan.