Jakarta, CNN Indonesia --
Eggi Sudjana mengaku mengenal Rizal Kobar, salah satu sosok yang disebut menjabat sebagai Dewan Pakar di grup penyebar konten ujaran kebencian dan bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA),
Saracen.
Eggi mengatakan, pengakuan itu pun telah ia sampaikan saat menjawab pertanyaan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dittipidsiber Bareskrim) Polri, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/9).
“Saya kenal [Rizal], karena dia adik kelas saya waktu [kuliah] fakultas hukum Universitas Jayabaya. Dia [di] Fakultas Ekonomi,” kata Eggi kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizal merupakan salah satu orang yang ditangkap polisi menjelang aksi demonstrasi besar-besaran menuntut penegakan hukum terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2 Desember 2016. Pemimpin ormas Komando Barisan Rakyat (Kobar) itu ditangkap bersama adiknya, Jamran dan delapan aktivis lainnya.
 Rizal Kobar. (CNN Indonesia/Marselinus Gual) |
Nama Rizal diketahui berada dalam struktur kepengurusan grup Saracen setelah penyidik mendalami keterangan tiga tersangka awal kasus Saracen yakni Muhammad Faizal Tonong (43), Sri Rahayu Ningsih (32), dan Jasriadi (32).
Lebih lanjut, Eggi mengaku tak mengerti namanya bisa masuk ke dalam struktur organisasi
Saracen. Menurut pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu, dalam acara diskusi salah satu televisi swasta Jasriadi pun pernah menyatakan tidak mengenal dirinya.
Dalam pemeriksaan,
Eggi Sudjana mengatakan, mendapatkan puluhan pertanyaan dari penyidik.
“Total ada 30 pertanyaan. Inti yang dimaksud ada tiga dalam pikiran saya, yaitu saya dalam posisi yang difitnah, karena sama sekali tidak mengerti mengapa ada nama saya di situ, dan itu ada penjelasannya dari Jasriadi sendiri bahwa dia tidak mengenal saya, dia main comot saja dan dapat rekomendasi dari Rizal Kobar,” tuturnya.
Eggi juga mengaku sempat ditanya soal keterkaitan eks staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) alias Ahok, Sunny Tanuwijaya. Namun, dia tidak menjelaskan secara detail maksud dari keterkaitan Sunny ini.
Eggi hanya mengatakan, Sunny adalah orang Ahok dan dirinya merupakan korban ujaran kebencian.
“Itu yang harus dilihat, saya ini yang jadi korban ujaran kebenciannya, itu saya, bukan saya yang mengujarkan kebencian. Coba mana ada kalimat saya yang menciptakan ujaran kebencian? Tidak ada sama sekali,” katanya.
Nama Eggi Sudjana bersama purnawirawan TNI Mayor Jenderal Ampi Tanudjiwa tercantum sebagai dewan penasihat dalam struktur organisasi Saracen yang diterima
CNNIndonesia.com, Kamis (24/8) lalu.
Selain nama
Eggi Sudjana dan Ampi Tanudjiwa, ada 39 nama lain yang tergabung dalam kepengurusan grup
Saracen. Mereka menduduki sejumlah jabatan, mulai dari dewan pakar, sekretaris, bendahara, media informasi, koordinator grup, hingga tim informasi dan teknologi.