Eggi Sudjana Diperiksa Soal Dugaan Jadi Petinggi Saracen

CNN Indonesia
Senin, 25 Sep 2017 12:48 WIB
Kuasa hukum Eggi Sudjana, Razman Arif Nasution menjelaskan, polisi akan memeriksa kliennya terkait dugaan sebagai dewan penasihat Saracen.
Eggi Sudjana diperiksa polisi terkait dugaan sebagai dewan penasihat Saracen. (CNN Indonesia/Ranny Virginia Utami).
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi akan memeriksa pengacara Eggi Sudjana terkait dugaan kasus dugaan ujaran kebencian dan bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang dilakukan kelompok Saracen. Pemeriksaan ini terkait dugaan Eggi yang menjabat sebagai dewan penasihat Saracen.

Kuasa hukum Eggi, Razman Arif Nasution, mengatakan dugaan itu muncul setelah polisi menyelidiki struktur organisasi Saracen.

Menurut dia, kliennya bersedia untuk memberikan kesaksian terkait dugaan tersebut kepada penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dittipidsiber Bareskrim) Polri dan akan menyampaikan seluruh informasi yang diketahui soal Saracen.
"Eggi sekaligus diperiksa untuk kenapa beliau dicantumkan namanya di struktur (dewan penasihat) Saracen. Dia menjawab, nanti apa yang dia ketahui saja, kalau dia memang tidak tahu dia akan menjawab tidak tahu," kata Razman di kantor sementara Dittipidsiber Bareskrim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Eggi juga akan menjalani pemeriksaan sebagai pelapor dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dengan terlapor Ketua Saracen Jasriadi, Ketua Bidang Hukum Sekretariat Nasional Jokowi Dedy Mawardi, dan eks staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Sunny Tanuwijaya.

Laporan itu dilayangkan Eggi melalui Razman ke Bareskrim pada Senin (28/8) lalu. Laporan itu dibuat terkait dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan fitnah melalui media, yang menuduh Eggi terlibat dalam grup Saracen.
Dia menuturkan, pihaknya akan menunjukkan sejumlah barang bukti yang dimiliki untuk menguatkan laporannya tersebut. Razman berharap, penyidik Dittipidsiber Bareskrim segera menindaklanjuti laporannya tersebut.

“Kami punya barang bukti, kami berharap untuk segera di-follow up kepolisian,” ucapnya.

Nama Eggi bersama purnawirawan TNI Mayor Jenderal Ampi Tanudjiwa tercantum sebagai dewan penasihat dalam struktur organisasi Saracen yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (24/8) lalu.

Selain nama Eggi dan Ampi, ada 39 nama lain yang tergabung dalam kepengurusan grup Saracen. Mereka menduduki sejumlah jabatan, mulai dari dewan pakar, sekretaris, bendahara, media informasi, koordinator grup, hingga tim informasi dan teknologi.
Namun, Eggi membantah dirinya termasuk dalam struktur pengelola grup Saracen dan mengatakan hal tersebut sebagai fitnah. Eggi yang mengklaim tidak pernah terlibat bahkan tak mengetahui seluk-beluk grup Saracen itu menolak panggilan polisi.

"Saya sudah pernah mengatakan, jangan polisi mengundang saya atau panggil saya. Karena saya sendiri posisi korban fitnah," tuturnya.

Dia menduga pemanggilan ini terkait dengan upaya kriminalisasi oleh aparat karena sikapnya selama ini tentang aksi membela ulama.

Karena itu, Eggi mengatakan jika dirinya memenuhi panggilan polisi, maka hanya akan memperburuk citranya sebagai seorang advokat.

"Kalau saya datang, artinya saya pengacara bodoh, penakut, enggak ngerti hukum. Itu persoalannya. Bukan saya tidak mau," kata Eggi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER