Enam Bulan Berlalu, Kasus Air Keras Novel Masih Jadi Misteri

Feri Agus Setyawan | CNN Indonesia
Rabu, 11 Okt 2017 10:04 WIB
Enam bulan berlalu sejak penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras, kepolisian tak kunjung mengungkap pelaku dan dalang di baliknya.
Enam bulan berlalu sejak penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras, kepolisian tak kunjung mengungkap pelaku dan dalang di baliknya. (ANTARA FOTO/Monalisa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah enam bulan berlalu, kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tak kunjung terungkap. Pelaku penyerangan hingga kini masih berkeliaran menghirup udara bebas.

Selepas Subuh, Selasa 11 April 2017, Novel disiram air keras. Matanya rusak, hingga dia harus menjalani perawatan di Singapura. Mata kiri mengalami kerusakan paling parah.

Mata kanan bisa melihat, namun belum sempurna. Sementara mata kiri Novel tak bisa melihat dengan sempurna. Jebolan Akpol 1998 ini haru menjalani operasi besar pada mata kirinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Novel masih harus menetap sementara di Singapura pasca-menjalani operasi. Sekitar akhir Oktober, dia bakal menjalani operasi kedua mata kirinya. Mata Novel diprediksi bisa segera pulih.

Kerusakan mata Novel yang disiram air keras berangsur membaik, sementara pengusutan kasus penyerangan air keras ini tak memperlihatkan adanya kemajuan yang berarti.

"Sudah lebih 181 hari kasus ini tak kunjung terang, seiring semakin terangnya pandangan Novel, namun kasus ini semakin gelap gulita," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/10).


Novel sendiri pesimis dengan nasib pengungkapan pelaku penyiraman air keras. Tapi Novel, kata Dahnil, percaya kebenaran, tentang pelaku dan dalang penyerangan dirinya kelak bakal terungkap dengan cara yang tak terduga.

Dahnil pun sejak awal pesimistis jajaran kepolisian bisa mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.

Menurut Dahnil, mustahil polisi tak bisa melacak terduga pelaku penyerangan Novel. Meski polisi sempat menangkap tiga orang yang diduga pelaku penyiraman, namun mereka akhirnya dibebaskan lagi.

"Sebenarnya mudah bagi polisi untuk menuntaskan kasus tersebut, tinggal mau atau tidak. Belum lagi puzzle-puzzle yang disampaikan sudah banyak, bahkan oleh teman-teman," ujranya.


Enam Bulan Berlalu, Kasus Air Keras Novel Masih Jadi MisteriPenyidik Novel Baswedan dilarikan ke rumah sakit usai disiram air keras oleh orang tak dikenal.(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sementara itu, kakak Novel, Taufik Baswedan menyatakan, penuntasan kasus penyiraman air keras ini adalah soal kemauan dari jajaran Polri. Dia menyebut integritas Polri dipertaruhkan dalam menyelesaikan kasus penyiraman air keras ke Novel.

"Dari semula kami sudah sampaikan bahwa ini masalah kemauan saja, jika polri mau mengungkap maka tidak perlu waktu lama," ujarnya.

Taufik menilai, ada sejumlah pihak yang tak suka dengan gerak-gerik Novel selama ini dalam pemberantasan korupsi. Apalagi, Novel dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh sejumlah pihak atas dugaan pencemaran nama baik.

"Ini perlu perhatian serius jika bangsa ini ingin maju lebih baik, jangan biarkan oknum-oknum yang berkolaborasi dengan koruptor bisa seenaknya dan berkuasa," tuturnya.


Polri belakangan ingin membentuk tim gabungan bersama dengan KPK untuk menuntaskan kasus penyerangan terhadap Novel, setelah Kapolri Jenderal Tito Karnavian dipanggil Presiden Joko Widodo. Hingga sekarang tim itu tak jelas keberadaannya.

Terbaru, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan hingga kini polisi masih dalam tahap menyelesaikan sketsa beberapa orang diduga pelaku yang aktivitasnya mencurigakan di sekitar rumah Novel.

"Belum juga, kita perlu keakuratan, jadi belum selesai (sketsa para pelaku)," ujar Argo ketika ditemui wartawan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (2/10).


Di sisi lain, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan berkata, kemungkinan pihaknya bakal mendatangi kembali Korps Bhayangkara untuk menanyakan kembali perkembangan penyelidikan yang sudah dilakukan selama enam bulan ini.

"Ya nanti kami lihat kembali, mungkin kami akan datang ke sana lagi untuk menanyakan kembali lagi bagaimana perkembangannya," kata Basaria.

Basaria mengungkapkan, sudah ada perkembangan yang positif dalam penyembuhan mata Novel. Dia berharap Novel bisa segera kembali bekerja dalam waktu dekat, meskipun pada bulan ini harus menjalani operasi mata kedua.

"Kami ucapkan terima kasih, sudah baik, sudah sehat. Kalau saya nggak salah tanggal 21 ini masih operasi. Jadi belum ada kepastian juga, setelah itu kita lihat perkembangannya," tuturnya.

(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER