Novel Baswedan Curhat soal Kasus Air Keras Lewat Video Call

CNN Indonesia
Kamis, 12 Okt 2017 07:45 WIB
Penyidik senior KPK Novel Baswedan menyatakan kecewa dengan penyelidikan kasus penyiraman air keras yang tak kunjung terungkap.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan menyatakan kecewa dengan penyelidikan kasus penyiraman air keras yang tak kunjung terungkap. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kecewa dengan penanganan kasus penyiraman air keras yang menimpanya. Enam bulan kasus berlalu sejak peristiwa penyiraman air keras pada 11 April 2017, para pelaku belum juga terungkap.

Novel menyampaikan kekecewaannya lewat video call bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/10).


Penyidik senior lembaga antirasuah itu mengaku kecewa dengan pengusutan yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya. Novel menyatakan belum menerima informasi terbaru dari pengusutan yang sudah memasuki bulan ke enam tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya juga ingin sampaikan masalah ini sampai sekarang tidak diungkap. Saya juga belum mendengar tentang bagaimana rencana selanjutnya," kata Novel.

Menurut Novel, pengungkapan kasus itu tersendat lantaran pemerintah belum membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Lebih lanjut, jebolan Akpol 1998 itu berpesan kepada semua pihak yang berkecimpung dalam pemberantasan korupsi tetap semangat dan berani.

Novel mengatakan, tindak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa, sehingga intimidasi seperti yang dirinya terima, merupakan bagian yang tak bisa dihindari.

"Kami kira ini masalah besar, ini bukan masalah kecil. Tentunya resiko itu menjadi suatu hal yang tak terlekan," ujar Novel.
Novel Kecewa Pelaku Penyiraman Air Keras Belum TerungkapAktivis Lola Ester dan Dahnil Anzar Simanjuntak menunjukkan video call Novel Baswedan di Gedung KPK, Rabu (11/10). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)


Sementara itu, Dahnil menyatakan kecewa dengan aparat penegak hukum yang menangani kasus penyiraman air keras, lantaran sudah lewat 180 hari pelaku penyerangan belum juga berhasil diungkap.

Menurut Dahnil, dengan kemampuan yang dimiliki Korps Bhayangkara, seharusnya pelaku penyiraman air keras ke Novel bisa diungkap dengan cepat.

"Padahal jika dilihat model kasus ini sebenarnya mudah saja untuk diungkap, clue sudah banyak berserakan, tapi sampai saat ini tak tuntas," ujarnya.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan, sejak awal lembaga antirasuah memandang bahwa penyerangan ke Novel bukanlah serangan terhadap pribadi, tetapi serangan kepada kerja-kerja pemberantasan korupsi.

"Komitmen KPK seluruh jajaran ingin pelaku penyerangan segera diungkap, itu harapan kami semua," kata Febri.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER