Korban Penyerangan Kemendagri Capai 10 Orang

CNN Indonesia
Rabu, 11 Okt 2017 21:10 WIB
Sebanyak 10 orang menjadi korban saat penyerangan kantor Kemendagri. Semua korban terluka dan dibawa ke RSPAD Gatot Subroto.
Kantor Kementerian Dalam Negeri dirusak puluhan orang pendukung calon Bupati Tolikara. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korban aksi penyerangan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencapai jumlah 10 orang. Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat untuk menjalani perawatan.

Jumlah korban tersebut diketahui pasca istri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Erni Guntarti, mengunjungi korban di rumah sakit, Rabu (11/10) malam. Kunjungan dilakukan Erni mewakili Tjahjo yang masih berada di luar kota.

"Syukur tidak ada korban jiwa, semoga segera sembuh semua," ujar Erni di RSPAD Gatot Subroto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga dari 10 korban penyerangan kantor Kemendagri menderita luka berat. Para korban merupakan pegawai negeri sipil serta petugas pengamanan lingkungan (Pamdal) Kemendagri.
Penyerangan terjadi beberapa saat jelang pertemuan antara perwakilan massa Barisan Merah Putih Tolikara dengan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Soedarmo, dan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Soemarsono.

Pertemuan itu akan membahas sengketa Pilkada Tolikara yang telah diputuskan Mahkamah Konstitusi. Perwakilan tiba-tiba keluar ruangan saat pertemuan akan digelar. Selanjutnya, tanpa alasan, massa bergerak menyerang kantor Kemendagri.
[Gambas:Video CNN]
Serangan itu mengakibatkan kerusakan fisik. Kaca dan pot milik Kemendagri pecah dan berceceran. Sebuah mobil juga mengalami kerusakan akibat amuk massa.

Penyerangan dilakukan massa hingga bagian belakang Kompleks Kemendagri. Belum diketahui berapa nilai kerugian atas kejadian tersebut.

"Masih ada kasus sama di Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Yapen, Papua. Prakondisi sebelum Pilgub Papua tahun depan," kata Tjahjo dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER