Bandung, CNN Indonesia -- Sebanyak empat partai politik (parpol), yaitu Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang membentuk poros baru untuk menghadapi Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 menggelar pertemuan, Rabu (11/10) siang. Hasil dari pertemuan itu mengerucutkan delapan nama bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Delapan nama yang diusulkan koalisi ini dianggap punya kapasitas dan kualitas untuk bertarung di Pilgub Jabar. Dari Gerindra, dua nama muncul, yakni Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi dan Burhanudin Abdullah yang merupakan kader partai. Demokrat mengusulkan Ketua DPD Demokrat Jabar Iwan Sulanjana, Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf, dan Herman Khaeron yang juga anggota DPR RI.
Dari PAN muncul nama Desy Ratnasari yang juga anggota DPR RI. Sedangkan PPP memunculkan dua nama, yaitu UU Ruzhanul Ulum yang kini masih menjabat Bupati Tasikmalaya dan Asep Maoshul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara poros baru Mulyadi berkata, nama-nama yang disebutkan merupakan usulan dari masing-masing parpol. Selanjutnya, nama tersebut akan dinilai lagi oleh lembaga survei yang kredibel.
"Kami sepakat tidak mau terjebak mengunci nama kandidat. Tidak harus terpaksa mendukung yang diusung PKS (Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu)," kata Mulyadi di kantor DPD Gerindra Jabar, Rabu (11/10/2017).
Meski begitu, Mulyadi mengatakan, poros baru akan memakai parameter yang dibuat sehingga tidak menutup kemungkinan nama lain yang sudah muncul di permukaan masuk juga.
Di tempat yang sama Ketua DPD PAN Jabar Ahmad Najib menyambut baik komitmen poros baru. Dia menyebut akan menyampaikan hasil pertemuan ke DPP PAN.
"Hasil rapat tim teknis bersama tim surveyor akan jadi laporan kami yang akan jadi keputusan partai," kata Najib.
Menurutnya, ke-8 nama yang diusulkan dalam pertemuan ini adalah sebuah terobosan politik untuk memecah kebuntuan. Selain itu, usulan nama-nama ini juga dalam rangka memberikan pilihan alternatif kepada masyarakat.
Sementara disinggung alasan partainya mengusulkan Desy Ratnasari, Najib menjelaskan bahwa PAN selama ini belum secara resmi memiliki calon dari internal atau kader partai.
"Munculnya nama-nama kader dari PAN karena ada pinangan dari pihak lain. Kami sebagai pemilik tentu memberikan keleluasaan pada individu tadi untuk maju sebagai kandidat atau tidak," ucapnya.
Keputusannya akan diambil PAN dalam beberapa minggu ke depan perihal nama Desy ini. "Tunggu seminggu sampai dua minggu ke depan kita akan berikan kabar terbaru," ujar Najib.