Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya segera menemui pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, untuk membahas pembayaran honor pak ogah atau polisi cepek yang akan menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) oleh polisi.
Sebelumnya, pembahasan pembayaran honor Supeltas yang telah mendapatkan pelatihan dan didata ini pernah ditolak oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dengan alasan tak punya anggaran untuk tahun ini.
"Kami akan koordinasikan dengan pejabat dan Gubernur yang baru," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra saat ditemui di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Halim belum menyebutkan waktu pasti pertemuan tersebut akan dilakukan. Dia menuturkan, jadwal pembicaraan soal nasib sebanyak 500 orang anggota Supeltas itu akan menyesuaikan jadwal Anies-Sandi.
"Lihat waktu. Kami lihat kesibukan pejabat baru bagaimana, kesibukannya mereka juga bagaimana, kami lihat. Nanti kami sounding-kan ke sana," tutur dia.
Selain berharap dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, polisi juga telah berupaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI agar bersedia memberikan honor untuk Supeltas. Namun kerja sama itu belum mendapatkan titik terang hingga saat ini.
Jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setuju untuk membayar honor pak ogah, maka mereka akan menerima honor sesuai upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp3,3 juta. Selain itu pak ogah juga akan menerima fasilitas kesehatan dari Badan Pengelola Jaminan Kesehatan (BPJS).