Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus mencari tahu keberadaan kader PDIP Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan satelit monitoring atau pengawasan di Badan Keamanan Laut (Bakamla) lewat seorang saksi bernama Arif Rahman.
"Tadi kita mendalamin setidaknya dua hal, pertama terkait dengan pengetahuan yang bersangkutan tentang apakah mengenal dan tahu keberadaan saksi yang lain, Ali Fahmi atau Fahmi Habsyi tersebut," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Senin (16/10).
Febri menyatakan, pemanggilan Arif lantaran penyidik KPK membutuhkan keterangannya dalam pengusutan kasus dugaan suap di Bakamla itu. Selain mencari tahu soal keberadaan Ali Fahmi, kata Febri, pihaknya juga mengorek soal keterlibatan sejumlah pihak dalam kasus ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif hari ini diperiksa sebagai saksi untuk mantan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla Nofel Hasan, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Usai diperiksa sebagai saksi, Arif mengaku dicecar penyidik tentang posisi Ali Fahmi saat ini.
Arif menyatakan bahwa dirinya mengenal Ali Fahmi. Namun dia menyebut sudah lama tidak berkomunikasi lagi dengan Direktur Utama PT Viva Kreasi Investindo itu.
"Memang tadi saya ditanyakan tentang Fahmi Al Habsyi. Ditanyakan di mana dia berada. Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengan Fahmi Al Habsyi," tuturnya.
Arif mengatakan Ali Fahmi sering berkomunikasi dengan pihak Bakamla. Namun, Arif mengklaim tak tahu sama sekali detail komunikasi yang dilakukan Ali Fahmi dengan pihak Bakamla tersebut.
"Kalau detailnya saya tidak tahu, tapi saya mengetahui beliau sering berkomunikasi dengan pihak Bakamla. Kan habis bertemu dengan Bakamla, saya tidak tahu detailnya seperti apa," tuturnya.
Minta Proyek di KemenhanSelain itu, Arif menyatakan Ali Fahmi sempat meminta proyek yang ada di Kementerian Pertahanan kepada dirinya. Dia mengakui beberapa kali Ali Fahmi sempat mendatangi kantornya untuk menanyakan proyek.
Namun, kata Arif, permintaan Ali Fahmi itu tak dilayani pihaknya. Menurut dia, permintaan seorang pengusaha soal proyek merupakan hal yang wajar.
"Ya kan kalau namanya pengusaha pasti semua pengen di mana pun. Soalnya kan semua kita harus melihat bahwa yang dilakukannya benar atau tidak," kata dia.
Arif mengatakan saat pemeriksaan siang tadi, dirinya juga turut diperdengarkan hasil sadapan komunikasi dirinya dengan Ali Fahmi. Arif menyebut pembicaraan dirinya dengan Ali Fahmi masih bersifat umum dan tak terkait proyek.
"Ada taping suara, saya diperdengarkan. Tapi itu menurut saya bahasa-bahasa yang umum lah. Cuman dari pihak penyidik menanyakan apakah mengetahui keberadaan Fahmi Al Habsyi," ujarnya.
Ali Fahmi merupakan staf Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Arie Soedewo. Mereka berdua bertemu selepas Arie dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Maret 2016. Arie mengaku mengangkat Ali untuk menjadi anak buahnya.