JK Ingin Anies Bawa Jakarta Masuk 100 Kota Terbaik Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 17 Okt 2017 16:34 WIB
Wapres Jusuf Kalla menitip pesan khusus kepada Anies Baswedan. Pesan khusus itu disampaikan JK sesaat Anies dan Sandiaga Uno dilantik Presiden.
Wapres Jusuf Kalla menitip pesan khusus kepada Anies Baswedan. Pesan khusus itu disampaikan JK sesaat Anies dan Sandiaga Uno dilantik Presiden. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku telah menitipkan pesan khusus kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pesan khusus itu ia sampaikan sebelum Anies dan Sandiaga Uno dilantik Presiden Joko Widodo, Senin (16/10) sore.

JK menginginkan agar Anies mampu membawa DKI Jakarta masuk dalam daftar 100 kota terbaik di dunia. Untuk membantu Anies menunaikan tugasnya, JK memberi buku tentang kota-kota terbaik kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.


"Saya tidak tahu penilaiannya (kota-kota itu terbaik di dunia). Tapi di buku itu tidak ada Jakartanya," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (17/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JK membandingkan Kota Bangkok (Thailand) dan Yogyakarta di buku yang ia berikan kepada Anies. Menurutnya, dalam buku tersebut Bangkok berada di posisi sembilan. Sementara Yogyakarta juga masuk daftar.


Karena tak ada Jakarta dalam daftar 100 kota terbaik tersebut, JK berharap kota yang dulu bernama Batavia ini dapat dibangun menjadi lebih bersih, tidak banjir, tidak macet, dan maju perekonomiannya.

"Berarti banyak hal yang perlu diperbaiki (di Jakarta supaya bisa masuk)," ujar dia.

Ia mengungkap, pemerintah pusat siap membantu Anies menjalankan tugasnya membangun ibu kota. Salah satu caranya, pemerintah berencana memindahkan lokasi industri-industri berat dari Jakarta dan sekitarnya ke luar Pulau Jawa.


"Jangan dipenuhi Jakarta ini dengan industri apalagi yang berat-berat," tuturnya.

Menurut JK, masalah pokok yang dihadapi penduduk ibu kota adalah kemacetan dan banjir. Anies diminta mampu menyelesaikan dua masalah klasik ibu kota itu.

"Karena itu lanjutkan program yang seperti itu dan pusat membantu seperti MRT, kan ini utang pusat bukan DKI," tuturnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER