Jokowi: Pendidikan Harusnya Bukan Sekedar Rutinitas

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Okt 2017 11:53 WIB
Presiden Jokowi menegaskan pendidikan seharusnya bukan sekedar rutinitas, tapi mendorong anak-anak untuk menyelesaikan masalah dan tantangan sesuai levelnya.
Presiden Joko Widodo saat perayaan Hari Sumpah Pemuda di halaman Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/10). (CNN Indonesia/)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengungkapkan sebagai salah satu pekerjaan besar negara di dunia pendidikan. Menurutnya, salah satu hambatan menghubungkan 17 ribu pulau membuat pendidikan sulit terjangkau dari pusat ke daerah.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut, ia mengungkapkan penggunaan aplikasi agar bisa memberikan akses pendidikan yang merata di seluruh daerah.

"Perubahan akan nampak kalau kita berani menggunakan aplikasi-aplikasi sistem yg memudahkan anak-anak untuk belanja, senang kalau anak-anak tidak hanya belajar di ruangan saja," ungkap Jokowi di tengah dialog dalam perayaan Hari Sumpah Pemuda di Halaman Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/10).
Ucapan Jokowi untuk menjawab pertanyaan pendiri Ruangguru.com, Adamas Belva Devara yang mengeluhkan rutinitas pendidikan di Indonesia yang menurutnya perlu dirombah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dialog dengan Jokowi, Adaman menyebut Indonesia memerlukan waktu 120 tahun jika sistem pendidikan belum ada perubahan jika ingin menandingi kualitas pendidikan di Amerika.

Menanggapi hal itu, Jokowi menegaskan pendidikan seharusnya bukan lagi menjadi sebuah rutinitas. Anak-anak bisa didorong untuk dihadapkan pada masalah dan tantangan sesuai dengan level masing-masing.

"Misalnya, kenapa anal SD tidak dibawah ke bank untuk mengenal sistem keuangan, atau ke pabrik garmen untuk melihat proses kerja," jelasnya.

Dengan cara itu, Jokowi menerangkan keterbatasan pendidikan bisa diatasi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER